Mohon tunggu...
Humaniora

Layanan Bimbingan Konseling

8 Maret 2018   08:05 Diperbarui: 8 Maret 2018   10:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang dianggap dalam memiliki peran penting di sekolah, tidak jarang ditemui oleh beberapa siswa yang menganggap dirinya gelisah, binggung, bahkan dalam keadaan senang,  memberanikan diri untuk menemui seseorang itu. Siapa yang dimaksud, yang pasti adalah Bapak/Ibu guru yang penting. 

Apakah beliau adalah guru kelas atau guru mata pelajaran yang favorit, yang terpenting bukan dari saluh satu dari beliau. Perlu menenggok ke belakang sebagai mahasiswa atau jika siswa perlu melihat kedepan atau kemarin bagi siswa. Tentu pasti bertanya-tanya siapakah beliau...?

Mari berproses kembali untuk menginggat siapakah yang begitu penting menurut penulis, selain guru kelas dan guru mata pelajaran favorit. Tidak lain yaitu guru Bimbingan Konseling, kenapa kok guru BK...?, karena guru BK sebagai penganti bapak atau ibu yang dirumah, mengapa demikian...? Guru BK adalah orang yang disanggup menerima aduan, permasalahan, bahkan menerima curhatan juga. Tetapi muncul permasalahan yaitu apakah semua orang diurusi atau berhak mendapat bimbingan dari bk...?

Perlu  mencermati kembali bahwa yang dibimbing bk bukan sekedar sembarangan orang atau siswa, melainkan yaitu seseorang yang  telah terpilih atau standar ketentuan yag disepakati oleh bk itu sendiri. Maksud terpilih dan standar disini yaitu bukan sembarangan siswa atau orang yang perlu dibimbing adalah orang yang terkena penyakit, baik penyakit dalam diri atau luar (fisik) melainkan siswa atau seseorang yang diayani bk yaitu :

Seseorang atau siswa yang telah mampu mendefinisikan dirinya, sadar dengan konsep dirinya.              

Dalam hal ini, seseorang itu telah mampu mendefinisikan diri, sadar dengan konsep dirinya, maksudnya yaitu siswa atau seseorang itu telah mengetahui perkembangan yang terjadi dalam dirinya. Seseorang yang mendatangi bk ini adalah siswa atau seseorang yang ingin mengetahui dan igin konsultasi bagaimana perkembangan selanjutnya sesuai dengan usia siswa atau seseorang tersebut. Jika terjadi permasalahan sebaiknya dikonsultasikan dan mencari sulusi untuk memecahkan malah tersebut dengan bersama dan agar yang diharapakan oleh siswa atau seseorang tersebut perkembangan dalam diri nya sesuai dan tepat dengan usia yang semestinya.

Seseorag atau siswa yang dapat mengontrol dan menggunakan aspek kognitif dan sosioemosional yang baik.

Apa sih aspek kognitif dan sosioemosional...? terlebih dahulu mari mengetahui pengertian dari keduanya. Aspek kognitif yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan (otak) intelektual, artinya segala seseuatu yang menyangkut dengan perkembangan otak. Tujuan dari ini, dengan semakin dapat mengunakan kemampuan intelektualnya dengan baik sesuai perkembangannya. 

Sosioemosional berasal dari dua kata yaitu "sosio" dan "emosi". Pertama yaitu sosio atau dalam arti lain sosial, maksudnya adalah siswa itu bisa mengontrol dan mengunakan kemampuan sosial yaitu kemampuan berinterakasi antara individu maupun kelompok di masyarakat. Kedua emosi, menurut Fanken (1993) dalam Baihaqi dkk (2005:105) menjelaskan bahwa merupakan hasil infomasi antara faktor subjektif (proses kognitif), faktor lingkungan (hasil belajar), dan faktor biologi. Jadi yang dengan sosioemosional yaitu kemampuan berinteraksi dengan anggota masyarakat baik individu maupun kelompok dengan baik sehingga menghasilkan suatu informasi.

Seseorang atau siswa yang memiliki keinginan untuk memanfaatkan layanan BK.

Siswa inilah yang patut di contoh, karena secara tidak sadar memanfaatkan BK dengan baik, sehingga jika terjadi sesuatu yang terjadi pada dirinya akan langsung berbicara dengan BK untuk memecahkan masalahnya tersebut. Siswa ini bisa menggangap BK itu sebagai penganti orang tua yang ada dirumah. Bukan hanya siswa yang memecahkan masalah saja melainkan siswa yang ingin mengembangkan potensinya juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun