Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kembangkan Kreativitas Anak Melalui Analisis Mimpi

12 Desember 2017   01:52 Diperbarui: 12 Desember 2017   08:25 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : hellosehat.com

Teori psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya. Psikoanalisis adalah suatu model perkembangan kepribadian manusia beserta metode terapinya. Psikoanalisis merupakan istilah lain yang merujuk pada metode penelitian terhadap perkembangan anak. Teori ini juga menjelaskan tentang pembentukan kepribadian anak kreatif.

Teori psikoanalisis tidak hanya dikatakan sebagai teori saja, tetapi juga disebut sebagai terapi atau pengobatan dan teknik menganalisa kepribadian manusia. Psikoanalisis sangat berkenaan dengan mental, pikiran dan kepribadian manusia.

Dalam hal ini, anak -- anak yang memiliki kepribadian kreatif sudah diasah oleh orang tua atau orang -- orang terdekatnya sejak dini. Pengasahan ini dilakukan sedini mungkin agar anak -- anak memiliki kekreatifan yang pas dan sesuai dalam dirinya.

Contoh penerapan pada teori ini yaitu orang tua atau guru membantu anak dalam menganalisa mimpinya. Maksudnya, anak selalu ditanya tentang mimpinya di malam hari ketika ia sudah bangun tidur. Dalam menganalisa mimpi anak harus dilakukan pada pagi hari ketika anak baru saja bangun dari tidurnya agar anak tidak lupa dengan mimpinya, dikarenakan mimpi itu kebanyakan bersifat short term memory atau memori jangka pendek meskipun ada juga mimpi yang bersifat long term memory atau memori jangka panjang. Oleh karena itu, penganalisaan mimpi anak dilakukan pada pagi hari sebelum anak melupakan mimpinya ketika tidur.

Menganalisa mimpi pada anak ini berguna untuk membantu anak dan orang tua agar bisa mengetahui kekreatifan seperti apa yang dimiliki anak, sehingga orang tua dapat mengarahkan dengan mudah kegiatan yang bersifat mendukung jenis kekreatifan anak dan juga tidak terjadi kekeliruan dalam pengaplikasian atau penerapan kegiatan pada anak.

Mengapa dilakukan analisis mimpi??

Menganalisis mimpi diyakini bahwa sebagian besar mimpi adalah kebenaran. Contohnya seperti pada tafsir mimpi yang dilakukan oleh Nabi Ya'qub AS, beliau merupakan nabi yang menafsirkan mimpi anaknya yaitu Nabi Yusuf AS. Dalam Al -- Qur'an Surah Yusuf ayat 4 -- 6, Nabi Ya'qub memahami melalui tafsiran mimpi anaknya (Nabi Yusuf AS) bahwa putranya (Nabi Yusuf AS) akan menjadi seorang nabi. Akan tetapi semua mimpi itu tidak akan terjadi apabila tidak ada usaha dan kerja keras.

Kebanyakan sifat dari mimpi merupakan ekspresi yang bertolak belakang dengan kehidupan nyata seseorang. Misalnya seorang anak ketika di sekolah sering mendapatkan nilai yang buruk dan diejek teman -- temannya sehingga ia minder dan malu di sekolah. Akan tetapi di dalam mimpi, anak tersebut selalu mendapatkan nilai yang bagus dan dipuji oleh teman dan gurunya. Hal ini dapat membantu anak dalam memotivasi dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan kreatif. Karena semuanya juga berawal dari sebuah mimpi.

Analisis mimpi ini dimaksudkan agar mempermudah anak dan orang tua dalam hal mengetahui tingkat kekreatifan anak itu seperti apa dengan cara mereka berfikir di dalam mimpi tersebut dan mengutarakan mimpinya kepada orang tua menggunakan bahasa dan ekspresi seperti apa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun