Mohon tunggu...
LUTFIA NANDA
LUTFIA NANDA Mohon Tunggu... Administrasi - Edukasi

@lvnnda27

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskriminasi Pihak Sekolah

17 Januari 2020   20:17 Diperbarui: 17 Januari 2020   20:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Lingkar Timnas

Ramainya informasi dimedia social tepatnya pada akun Instagram sepak bola mengunggah postingan terkait Jasmine. Pemain Tim Nasional Putri U-16, Jasmine Sefia Waynie yang mendapat diskriminasi dari sekolahnya masih menjadi polemik. 

Siswi kelas VIII di SMPN 2 Kota Batu tersebut dikabarkan raportnya tidak dikeluarkan karena tidak mendapatkan nilai selama satu semester. 

Terkait Rapor yang ditahan sekolah karena tidak ada nilai, sebelum raport itu keluar, dewan guru bingung Jasmine mau diberi nilai apa. Akhirnya dipanggillah orang tuanya bersama Jasmine. Maksudnya, diberi tahu untuk mengganti tugas agar dapat nilai. 

Sayangnya, saat diberi kesempatan dan guru Jasmine memberikan deadline tugas, tugas itu tidak dikerjakan dan dikumpulkan. Alhasil gurunya pun bingung untuk memberikan penilaian.

. Wali Kota Batu Ibu Dewanti menyampaikan jika pihak sekolah mengaku kebingungan, pasalnya Pemain Arema FC Putri tersebut (Jasmine) jarang masuk sekolah. 

Pihak sekolah menyarankan kepada orang tua siswi agar pindah sekolah yang lebih dekat dengan tempat latihan, bahkan kepindahannya akan dibantu Dinas Kependidikan.

Saran lainnya yaitu Home Schooling, dengan demikian Jasmine tidak perlu sekolah formal yang membuat dia masuk setiap hari. Apalagi, Jasmine sendiri saat ini duduk dikelas 2 SMP tentu sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional (UN). Menurut saya, untuk saran jika home schooling itu untuk yang mampu seharusnya kepala sekolah bisa mengerti.

Sementara itu, orang tua Dwi Cahyono membenarkan bahwa putrinya tersebut memang hanya masuk selama 3 minggu dalam satu semester. Namun, saat tidak masuk tersebut putrinya tetap izin dan selalu membawa surat dispensasi mengikuti kegiatan sepak bola di Timnas dan Arema FC. 

Dari keterangan orangtua Jasmine, Dwi Jahyono menuturkan bahwa putrinya harus mengikuti agenda di Bangka Belitung dan Arema FC. Pasalnya, jasmine harus membela timnya di Piala Menpora, Piala Pertiwi, Persiapan PON dan Arema FC Putri Liga 1.

Terlepas dari hal tersebut, orangtua Jasmine Dwi Cahyono sebenarnya merasa kecewa perihal rapor yang tidak diberikan oleh sekolah. Saat dipanggil kepala sekolah dan guru BK, orangtua Jasmine Dwi Cahyono sempat disingggung mengenai agenda Jasmine di Timnas dan Arema FC Putri yang padat, karena sekolah jasmine bukan sekolah khusus olahraga. 

Namun orang tua Jasmine Dwi Cahyono menepisnya, menurut beliau SMPN2 Kota Batu memiliki kelas Olahraga namun pihak sekolah menyampaikan bila kelas itu sudah dihapuskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun