Mohon tunggu...
Lutfi Adinda Sasabila
Lutfi Adinda Sasabila Mohon Tunggu... Administrasi - 19170017

Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempelajari Bagaimana Penerapan "Direct Instruction"

9 April 2020   03:24 Diperbarui: 9 April 2020   03:21 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kartunkuhd.blogspot.com

Pengajaran langsung atau biasa disebut dengan Direct Instruction merupakan salah satu model yang dilakukan oleh pendidik dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajarnya. Pengajaran model ini menurut beberapa ahli merupakan pengajaran yang dilakukan untuk membantu siswa dalam mempelajari berbagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang belum dipelajari atau dimengerti oleh peserta didik. Pengajaran langsung atau Direct Instruction ini disebut juga dengan pengajaran yang menggunakan peragaan dan penjelasan dari guru digabungkan dengan latihan dan umpan balik kepada peserta didik untuk membantu mereka dalam memahami pengetahuan yang lebih jauh lagi. Pembelajaran dengan model ini dilakukan secara terstruktur (telah direncanakan sebelumnya) serta diaplikasikan secara detail langkah demi langkah.

Pada model pengajaran langsung ini, guru mendiskripsikan suatu pengertian dari materi dengan penjelasan yang sangat detail dan rinci. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru akan merancang terlebih dahulu materi apa yang akan diberikan kepada peserta didiknya serta bagaimana cara guru dalam menyampaikan materi agar menarik dan mudah dimengerti. Jadi dalam model pembelajaran ini, guru menjadi tokoh utama atau biasa disebut dengan teacher centered. 

Model pengajaran langsung juga memiliki ciri-ciri, diantaranya (1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa yang mana akan digunakan sebagai prosedur penilaian belajar, (2) Adanya pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, (3) Perlunya memperhatikan pengelolaan dan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar tercapainya proses belajar mengajar secara baik.

Tujuan dari model pengajaran langsung adalah untuk penguasaan pengetahuan yang distruturisasikan dengan baik dan penguasaan keterampilan. Penerapan metode ini pada proses belajar mengajar yang disampaikan secara terperinci akan menjadikan peserta didik dapat mengetahui serta menguasai materi dengan cepat. Begitupun dengan keterampilan.

Strategi yang digunakan dalam model pengajaran ini yakni Grup-Individual Learning. Strategi ini mengarah pada pembelajaran individu atau kelompok.  sebagai contoh, sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar, guru akan mempertimbangkan dulu cara penyampaian yang sesuai dengan apa yang peserta didik inginkan sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Pada implementasi kegiatan belajar mengajar, setelah penyampaian materi selesai dan peserta didik dianggap telah memahami, maka guru akan memberikan soal kepada individu sebagai bukti bahwa ia telah benar-benar memahami. Setelah itu guru akan memberikan tugas lagi dengan membuat beberapa kelompok menyangkut semua peserta didik di dalam kelas. Kelompok akan berjalan sesuai yang mereka inginkan dengan dilakukannya pemantauan oleh guru.

Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk mengembangkan keinginan belajar peserta didik di dalam pengetahuan yang bersifat deklaratif ataupun prosedural. Pengetahuan deklaratif ini merupakan suatu pengetahuan yang dapat diungkapkan dengan kata-kata. Sedangkan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana seorang peserta didik dalam melakukan sesuatu. 

Model pengajaran langsung ini juga memiliki berbagai kekurangan dan kelebihan. Diantara kelebihannya adalah lebih banyaknya materi yang tersampaikan oleh guru, sebab pengajaran terfokuskan dengan penjelasan guru, kemudian pengajaran langsung merupakan model pembelajaran yang mudah diikuti apabila menyangkut dengan hal-hal yang memiliki sifat prosedural (pengetahuan tentang bagaimana peserta didik dapat melakukan sesuatu). Sedangkan kekurangan yang dimiliki diantaranya adalah terjadinya proses pembelajaran tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu, sehingga proses pembelajaran akan berjalan tanpa terstruktur, hal ini menyebabkan pendidik memilih metode ceramah dalam yang dianggap lebih simple. Namun apabila metode ini tidak dilaksanakan secara menarik atau pendidik tidak dapat mencairkan suasana, maka timbullah rasa bosan juga ngantuk pada peserta didik. Yang mana hal ini dapat menyebabkan gagalnya proses pembelajaran karena peserta didik tidak terlalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh pendidiknya. 

Sebagai tokoh utama atau penyampai informasi dalam kegiatan pembelajaran, guru harus dapat melakukan berbagai bentuk pembelajaran yang menarik untuk para peserta didiknya. Sehingga hal ini tidak menimbulkan kebosanan serta timbul rasa malas bahkan mengantuk. Guru dapat menggunakan berbagai media yang sesuai dan dapat berguna sebagai penunjang jalannya proses pembelajaran. Seperti film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebagainya. Hal ini menjelaskan bahwa menarik perhatian peserta didik dapat mendorong keberkasilan suatu proses pembelajaran. Contohnya, dalam pelajaran yang membutuhkan hafalan seperti sejarah, matematika, berbagai bahasa, dan sebagainya, guru dapat lebih kreatif atau memiliki cara-cara mudah untuk menghafalkannya. Diantaranya dengan membuat singkatan-singkatan tentang definisi berbagai istilah atau rumus, dengan begitu akan lebih dimengerti serta diingat oleh peserta didik. Bukan hanya itu, pendidik atau guru juga dapat mengaplikasikan berbagai istilah ke dalam lagu. 

Berbagai pernyataan diatas, telah dijelaskan bahwa perencanaan pendidik untuk menggambarkan materi apa dan penyampaian bagaimana yang cocok dilakukan sebelum melangsungkan proses belajar mengajar sangatlah penting dilakukan. Seperti halnya dalam pembelajaran biologi, saat membahas mengenahi perkembang biakan pada tumbuhan, maka sangatlah penting untuk melakukan praktek. Selain untuk menambah wawasan dan kepahaman peserta didik mengenai materi, juga dapat menghilangkan kepenatan peserta didik yang terus-terusan belajar di dalam kelas. Tidak hanya untuk pelajaran biologi saja, pada pelajaran lainpun dapat dilakukan pula pembelajaran di luar kelas. Hal ini disebabkan karena dalam metode ini yang paling utama adalah lingkungan dan kenyamanan peserta didik. Sehingga, ketika peserta didik telah merasa nyaman, maka akan meningkatkan semangat untuk belajar dan keberhasilanpun tercapai. 

Dalam hal penyampaian materi, pendidik diharapkan dapat peka terhadap situasi dan kondisi peserta didiknya. Pemilihan metode penyampaian materi juga harus sesuai dengan kemampuan para peserta didiknya. Hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik mempunyai kemampuan yang sama. Misalnya dalam penyampaian materi matematika, pendidik harus pandai-pandai dalam menentukan metode yang sesuai dan dianggap lebih mudah dipahami. Namun kembali lagi ke awal, yakni tidak semua peserta didik memiliki kemampuan sama dalam menangkap materi di masing-masing pelajaran. Sehingga kesabaran penuh juga pemilihan metode yang tepat sangat perlu diperhatikan. Selain itu, dalam menyampaikan materi diharapkan pendidik mampu bersikap ramah serta adil pada semua peserta didiknya. Hal itu karena kebanyakan peserta didik akan melihat bagaimana pendidiknya. Disini terdapat kelompok peserta didik yang akan suka dengan beberapa mata pelajaran berdasarkan karakter pendidiknya dan karakter kelompok peserta didik yang merasa bodo amat dengan apa yang dihadapinya. Sehingga hal tersebut dapat menghambat penyampaian materi oleh pendidik ke peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun