Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saya, Kompasiana, dan Kompasianer Centang Biru Jilid I

13 Agustus 2020   07:07 Diperbarui: 13 Agustus 2020   07:36 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Saya berkompasiana per tanggal 04 November 2018, dan kini berpangkat penjelajah dengan centang hijau. Dalam perjalanan saya berkompasiana, saya mendapatkan teman di akun K saya. Teman saya beragam variasi, ada teman kers centang hijau kemudian berubah menjadi centang biru. Ada pula yang berteman dengan akun saya sejak kers itu sudah bercentang biru.

Saya ingin bercerita tentang kisah berkarya bersama kers centang biru.
Saya, Kompasiana, dan Kompasianer Centang Biru Jilid I, ini kisahnya:

Dalam video puisi di atas, ini merupakan puisi hasil karya berdua dengan kers centang biru yang saat menuliskan puisi "Buruh Petik" masih berstatus centang hijau. Puisi ini perihal cengkeh. 

Salah satu kers yang sering menuliskan artikel mengenai cengkeh bisa terhitung jari sepertinya di K. Dan saya tak akan menjadikannya teka-teki, karena di video puisi pun ada nama kers tersebut. Kers centang hijau yang kini berubah statusnya menjadi kers centang biru itu adalah kers Reba Lomeh, kers asal NTT.

Kami pernah bercengkerama melalui media sosial dan tidak lagi ingat dengan pasti kenapa puisi ini bisa tertulis. Saya pun tidak lagi ingat kapan tepatnya puisi ini selesai. Yang bisa saya ingat adalah puisi yang kami tulis dan selesaikan bersama, telah menjadi video puisi dan ada di akun youtube dan instagram pribadi saya. 

Sesuai data yang ada di akun youtube pribadi saya, video puisi "Buruh Petik " diupload tanggal 04 Februari 2020 sedangkan untuk akun instagram pribadi saya, video puisi "Buruh Petik" terupload pada tanggal 19 Maret 2020. 

Puisi yang ada dalam video di atas disuarakan teman literasi saya asal Sulawesi, gadis muda yang bekerja di Apotek. Gadis ini tulang punggung untuk keluarganya dan namanya adalah Hasna I Tamu, akun instagramnya @hasnatamu.

Saya pribadi pun pernah menuliskan puisi tentang cengkeh untuk kers Reba Lomeh. Puisi yang saya tulis berjudul "Perihal Petani Cengkeh" dan sudah saya tayangkan di platform blog K pada tanggal 06 Agustus 2019. 

Kompasianer Reba Lomeh pun telah memberikan sejarah baik dalam perjalanan saya berpuisi. Karena ini adalah karya puisi pertama saya bersama kompasianer. Saya menerima aura kebaikan yang nyata melalui interaksi dengan warga Kompasiana.

Dan ya, lewat Kompasiana lah saya bisa berteman dan bercengkerama dengan para kers. Lewat Kompasiana ada manfaat yang saya dapatkan dalam berpuisi.

Selepas beberapa bulan, saya kembali menulis karya puisi berdua dengan kers. Kali ini, kers yang berbagi karya dengan saya sudah sedari awal bercentang biru ketika berteman dengan akun K saya. Karya kedua saya bersama ito Katedrarajawen. Puisi yang kami tulis berjudul "Menggapai Cinta yang Sesungguhnya" dan kisah ini akan saya tuliskan di tulisan yang berbeda. Di jilid selanjutnya, Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun