Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Benarkah Centang Biru Kompasiana Tidak Spesial?

31 Mei 2020   07:13 Diperbarui: 31 Mei 2020   07:48 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pada tanggal 23 Mei 2020, ada salah satu Kers yang menanyangkan artikel tentang mendapatkan kejutan spesial dari Kompasiana yang artinya akun kompasiana beliau, yang tadinya masih centang hijau kini menjadi centang biru. Dan itu masih pada artikel ke 55, itu pun masih di pangkat junior.

Menurut saya, akun salah satu Kers yang mendapatkan centang biru tadi, sudah memenuhi kualifikasi dari admin/ editor Kompasiana. Dan sepanjang 55 artikel beliau pastilah ada dinamika dan naik turun yang mewarnai perjalanan waktu beliau di Kompasiana

Kenapa saya tiba-tiba menulis artikel tentang centang biru? Padahal akun saya masih ada dalam kategori centang hijau yang berpangkat penjelajah. Akun yang mayoritas artikelnya adalah kategori puisi dan satu pun puisi yang ditayangkan belum pernah menjadi artikel utama, sejak bergabung 5 November 2018.

Tapi bukan itu alasannya saya ingin membuat tulisan ini, alasan utama saya adalah karena komentar salah satu Kers, yang sudah centang biru sebelumnya. 

Komentar beliau cukup mengusik hati, beliau mengatakan bahwa "centang biru itu nggak berarti apa-apa sekarang, sedangkan saya centang biru butuh waktu 2 tahun" dan saya lanjut balas komentar bahwa centang biru bukan karena rentang waktu tapi karena sudah layak mendapatkan centang biru dari pihak Kompasiana.

Dan beliau lanjut membalas dengan menulis, bukan bermaksud sombong dengan memaparkan jumlah artikel beliau yang sudah tayang sebanyak 1173, dan menambahkan bahwa enggak sedikit akun Kers yang sudah centang biru tapi artikel yang ditayangkan itu ngasal/asal tulis. Dan menurut beliau centang biru NOTHING SPECIAL.

Menurut saya pribadi, itu tidak seutuhnya benar. Karena akun yang sudah dipercaya mendapatkan centang biru tidak mungkin menanyangkan artikel yang ngasal. Seandainya ada artikel yang ngasal, pastilah admin K akan ambil tindakan. Itu pun berlaku untuk setiap akun yang telah bergabung di Kompasiana. Bahkan beliau yang komentar sinis tadi, pastilah di awal mendapatkan centang biru pada akunnya beliau merasakan sesuatu yang berkesan dan spesial. Mungkin juga ada senyuman yang terlihat di wajah ketika mengetahui akunnya sudah centang biru

Lalu kenapa ketika ada Kers lain, yang mungkin tidak dalam hitungan tahun mendapatkan centang biru (karena artikel yang ditayangkan masih berjumlah 55) Kers yang sudah lebih dulu mendapatkan centang biru berkomentar sinis dengan menulis centang biru itu tidak spesial. 

Bukankah alangkah lebih baik memberikan komentar yang positif dengan menulis selamat dan semoga menyajikan artikel yang baik dan bermanfaat. Walau demikian saya tidak akan menghakimi beliau lebih lanjut, saya hanya mengungkapkan ganjalan di hati. Sebab hanya melalui aksara saya akan mengadu kegelisahan saya

Dan sudah seharusnya berapa lama pun rentang waktu yang dilalui untuk mendapatkan centang biru, itu tidak menjadi dinding pemisah atau sekat-sekat pembatas. Baik dari segi berkunjung pada artikel Kers lain dan berkomentar dengan sopan pada sesama Kers

Benarkah centang biru itu tidak spesial? Menurut saya pribadi pastilah mendapatkan centang biru dari pihak Kompasiana untuk akun kita merupakan hal yang spesial. Bukankah centang biru itu adalah penghargaan dari pihak Kompasiana atas artikel demi artikel yang ditayangkan dan itu sudah memenuhi kualifikasi layak

Berbagi dan berkomentarlah dengan sopan, itu menggambarkan sifat yang baik sesama Kompasianer!

Salam literasi

***
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun