Mohon tunggu...
Humaniora

Teknik Komunikasi yang Digunakan Konseling

24 Maret 2018   15:27 Diperbarui: 24 Maret 2018   15:29 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Komunikasi merupakan bentuk aktivitas individu untuk memperoleh suatu informasi baru atau memberikan informasi kepada orang lain. Manusia tidak akan jauh dari individu lain, karena manusia adalah makhluk sosial untuk bersosial dan mencari pengetahuan. Tanpa komunikasi individu tidak mengerti apa-apa. Komunikasi adalah suatu proses menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak yang lain.  Komunikasi dibagi menjadi 2 bentuk yaitu lisan dan verbal.

Teknik adalah suatu cara, metode, yang dimakai dalam menyampaikan informasi, kepada orang lain, dengan menggunakan teknik maka komunikasi dengan orang lain akan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya. Banyak pengertian tentang teknik. Dalam bimbingan konseling teknik diartikan sebagai cara yang dilakukan untuk membantu individu dan mengarahkan individu ke arah yang lebih baik lagi. Menjadi seorang konseling harus bisa menerapkan teknik komunikasi yang baik didepan kliennya. Teknik-teknik ini penting bagi seorang konseling dalam melayani klien

 Ada 2 Teknik yang harus digunakan dalam konseling, teknik verbal dan teknik non-verbal:

Teknik verbal, teknik yang berhubungan dengan tanggapan yang diberikan konseling kepada klienya dengan menggunakan perwujutan konkrit. Dengan menggunakan teknik ini tergantung pada intensitas pertumuannya. Biasanya pada teknik ini digunakan dengan cara memberi pertanyaan kepada klien yang ingin konsul kepada konseling. Dengan menggunakan teknik verbal ada caranya seperti ini:

  • Ajakan untuk memulai (invitation to talk) pada pengertian ini bahwa tahap ini sebagai tahap awal untuk konselor dan kliennya.  Pembukaan konselor mempersilahkan klien untuk mulai menjelaskan masalah yang ingin dibicarakan. Menyimpulkan bahwa seorang konseling mempersilahkan kepada kliennya untuk berbicara atau menggungkapkan isi hatinya agar konseling mengetahui apa permasalahanya.
  • Penerimaan atau pengertian (acceptance/understanding)  pada pengertian ini konselor menyatakan penerimaan dan pengertian terhadap ungkapan klien.  
  • Perumusan pikiran-gagasan atau refleksi pikiran (reflection of content) pada pengertiannya ini menyangkut pada pengalaman dan reflektif dalam pesan klien. Biasanya klien mengutarankan dengan bentuk refresentatif mental. Misalnya peristiwa yang pernah terjadi pada klien.
  • Penjelasan perasaan/klarifikasi perasaan (clafication of feelings)  pada pengertian ini bahwa menyakut perasan klien, perasan yang  dialami oleh klien atau mengungkapkan pengalaman yang pernah terjadi secara verbal.
  • Pengulangan satu-dua kata (accent)  diartikan sebagai pengulangan kata kunci peryataan klien dalam bentuk pertanyaan agar klien memberikan penjelasan lebih lanjut.  Pengertian ini menyimpulkan bahwa klien harus melanjutkan apa yang ingin disampaikan kepada konseling dengan jelas.
  • Ringkasan/rangkuman (summary)  pada pengertian ini bahwa konselor merumuskan isi secara singkat dan jelas apa yang telah dikatankan oleh klien pengertian ini menyimpulkan bahwa seorang konseling harus menyimpulkan apa yang dikatakan oleh klien dengan jelas. Dan memberikan tanggapan atau saran kepada klien.

Teknik non-verbal, teknik ini berhubungan dengan bahasa isyarat aatu bahasa tubuh oleh konselor. Teknik ini berkaitan dengan kenyamanan klien. Dengan menggunakan teknik non-verbal ada caranya seperti ini:

  • Anggukan kepala, pada saat ini menganggukan kepala konseling menerima, searah dengan apa yang dikatakan klien.
  • Senyuman, pada saat ini konseling senyum kepada klien yang datang, cara ini menghormati dan menerima klien yang datang.
  • Tatapan muka, konseling dengan menatap daerah wajah, dengan cara ini konseling menyatakan sedang memperhatikan klien berbicara.
  • Intonasi suara, suara yang digunakan harus dengan ada yang lembut tidak dengan nada yang kasar.
  • Ekspresi muka, teknik ini penting untuk semua konseling. Untuk mendukung reaksi yang diunkapkan oleh klien.
  • Diam, menyuruh klien untuk berbicara atau melanjutkan berbicara tentang masalahnya dan konseling diam. Diam bukan berarti tidak mengerti atau tidak membiarkan tetapi diam dalam sikap menghargai klien.
  • Gerakan tangan, untuk memperkuat dalam memberikan masukan kepada klien.
  • Pakaian, pakaian yang digunkan oleh konseling harus rapi, wangi, dan bersih. Karena akan mempengaruhi kenyaman klien. Jika seorang konseling berpakai rapi maka kliennya akan merasa nyaman dengan, dan sebaliknya.
  • Jarak tempat duduk, tempat duduk yang digunakan konseling dengan klien harus berdekatan, jika jarahnya jauh maka klien akan merasa ditolak atau lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun