Mohon tunggu...
Luqyana Izzati Kartika Utama
Luqyana Izzati Kartika Utama Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PWK UNIVERSITAS JEMBER

Menulis artikel informatif sebagai kontribusi untuk memajukan pembangunan tata ruang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rombak Alun-Alun Menuai Pro Kontra

21 September 2022   15:24 Diperbarui: 21 September 2022   15:36 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alun alun yang lebih sering dimaknai sebagai Ruang Terbuka Publik merupkan suatu sarana penunjang aktivitas masyarakat secara berkelompok maupun individu di suatu kota, biasanya Alun alun sendiri terletak di pusat kota yang bisa diakses secara mudah dari seluruh penjuru masyarakat. Alun alun sendiri pada zaman kerajaan difungsikan sebagai  tempat bertemunya rakyan dan raja untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Alun alun saat ini memiliki fungsi yang kuat dalam menunjang perekonomian suatu kota karena dengan adanya Alun alun masayarakat bisa berinteraksi baik dari segi sosial maupun segi perekonomian maka dari itu setiap kota setidaknya harus memiliki Alun alun sebagai sarana hiburan mungil untuk masyarakat. 

Alun alun Kota Pasuruan terletak di pusat keramaian masyarakat berdekatan dengan Masjid Jami' Al-Anwar dan juga yang didekatnya juga ada makam Kyai Hamid yang membuat di daerah sekitar situ selalu ramai dengan pengunjung dari dalam kota maupun luar Kota. di sekitar Alun alun Kota Pasuruan juga dikelilingi pertokoan yang sudah berdiri sejak lama. setiap menjelang malam minggu Alun alun Kota Pasuruan selalu ramai karena banyak masyarakat yang memanfaatkan hari libur mereka bercengkrama dengan keluarga di Alun alun, tidak heran jika setiap malam selalu macet dan jalan pun dibuat menjadi satu arah untuk memudahkan aktivitas keluarnya. 

Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk merenovasi kembali Alun alun yang memiliki potensi lebih utuk bisa menaikkan perekonomian di Kota Pasuruan. Pemerintah berharap pengunjung yang datang ke Kota Pasuruan tidak hanya sekedar berziarah ke makam Kyai Hamid tetai juga singgah di Alun alun dan pertokoan di sekitarnya dengan begitu perekonomian mastarakat dapat meningkat. Tidak hanya pertokoan tetapi juga PKL yang berjualan di sekeliling Alun alun itu. Renovasi Alun alun itu diharapkan rampung dalam waktu 4 bulan dan dapat digunakan untuk beraktivitas kembali dengan wajah barunya. Namun dengan adanya perombakan ini menuai pro kontra diantara masyarakat dan juga perombakannya yang mengharuskan penebangan pohon di sekitar alun alun dan juga penggusuran PKL. 

Wisata Religi Terintegrasi, itulah program yang dimaksud Gus Ipul Walikota Pasuruan untuk perombakan Alun alun saat ini. sebelum dilakukan perombakan ini Gus Ipul juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai revitalisasi ini supaya masyarakat tahu bahwa tujuan perombakan ini juga untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat. Wisata Religi Terintegrasi yang dimaksud Gus Ipul sendiri adalah pengunjung dan juga peziarah yang datang ke kota Pasuruan tidak hanya semata mata untuk berwisata religi di kawasan alun alun tetapi juga bisa menikmati dan menjajakan uangnya di kawasan alun alun supaya pengunjung juga mengetahui bahwa Pasuruan juga memiliki alun alun yang terintegrasi. 

Pendapat saya mengenai revitalisasi kawasan Alun alun ini memiliki dampak positif terhadap kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kota Pasuruan karena jika suatu tempat seperti ruabg publik yang sudah dibenahi akan bisa mamikat pengunjung untuh singgah di tempag tersebut dan menjadi tempat wisata kecil kecilan dengan PKL di sekeliling yang menambah minat pengunjung untuk menghabiskan waktu sejenak di kawasan Alun alun. Mengakibatkan Kawasan Alun alun yang sempat sepi selama beberapa bulan terakhir ini menjadi ramai kembali, menghidupkan kembali suasana yang harmonis dan aktivitas yang normal kembali seperti bersantai, berolahraga, piknik, berkumpul bersama keluarga atau teman. 

Tetapi revitalisasi yang tidak di imbangi kesadaran masyarakat juga berdampak negatif untuk sekitarnya. Sekalipun sudah menghabiskan banyak dana untuk merombak kembali Alun alun jika tidak ada kesadaran dari masyarakat kawasan Alun alun juga tidak memiliki esensi baru di dalamnya. Maka dari itu revitalisasi ini membutuhkan dukukungan dari berbagai elemen masyarakat supaya kawasan Alun alun ini bisa menjadi lebih baik. Dukumgan masyarat bisa berupa apapun seperti menjaga kebersihan, tidak membangun bangunan non permanen di sekitar kawasan Alun alun, tidak merusak dan mengotori fasilitas umum yang ada di Kawasan Alun alun. Nah, dengan begitu keindahan Kawasan Alun alun ini akan bisa bertahan lama. 

Pemerintah juga mengharapkan warganya bisa menikmati wajah baru fasilitas publik ini dengan baik. Namun, perombakan ini juga menuai kontra dari beberapa pihak masyarakat, terutama para PKL yang sudah lama berdagang di Kawasan Alun alun yang merasa perombakan ini merupakan bentuk penggusuran PKL juga. Para PKL merasa tidak terima tempatnya digusur dan dirugikan. Pemerintah pun menegaskan bahwa kami tidak menggusur namun hanya merelokasi pedagang PKL disekitar Kawasan yang nantinya akan di tempatkan di tempat relokasi yang baru. Dengan begitu roda perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan lancar. Dengan adanya pengumuman tersebut akhirnya para PKL merasa tenang namun juga was was jika mereka tidak mendapatkan tempat di tempat relokasi yang baru. 

Adapun juga pohon pohon di sekitar alun alun yang di tebang. Banyak warga yang mengeluhkan hal tersebut dikarenakan pohon itulah yang membuat suasana alun alun menjadi teduh, namun jika di tebang teriknya panas matahari tidak bisa dibendung. Tetapi pemerintah berjanji akan ditanam kembali pohon pohon untuk menghiasi taman di Kawasan Alun alun, jadi warga tidak perlu khatir lagi pohin pohin tersebut ditebang karena untuk memberikan ruang baru di sekitar Kawasan Alun alun. Pohon pohon baru akan ditanam mengelilingi kawasan Alun alun dan membuat suasana Alun alun menjadi lebih teduh. 

70 Pohon Tabebuya akan ditanam untuk menghiasi wajah baru Kawasan Alun alun Kota Pasuruan hingga ke arah timur kawasan. Supaya program wisata religi terintegrasi yang dimaksudkan lebih nampak bentuknya. Pohon Tabebuya menupakan pohon yabg berasal dari Negara Brazil sana, pohon ini sudah sering ditanam sebagai pohon peghias jalanan contohnya di Surabaya. Pohon ini jika berbunga sangat mirip dengan Pohon bunga Sakura bentuknya. Pohon ini memiliki keunggulan seperti daunnya yang tidak mudah rontok dan juga akar tanamannya tidak membuat bangunan disekitarnya roboh. Maka dari itu, pohon ini sangat cocok untuk ditanam di sekitar Kawasan Alun alun untuk menambah kesan yang rindang dan suasana perpaduan Islami. 

Segala Pro Kontra yang disebutkan sudah menjadi suatu hal pasti ada untuk di rembuk dan dicari solusinya bersama. Perombakan ini memiliki tujuan dan manfaat yang ditujukan untuk kebaikan masyarakat bersama. Pro Kontra yang terjadi bisa menjadi masukan untuk pemerintah dalam program revitalisasi ini yang diharapkan masyarakat untuk Kota Pasuruan yang lebih baik. Harapan saya untuk revitalisasi Kawasan Alun alun menjadi program Wisata Religi Terintegrasi ini yang akan rampungdalam 4 bulan kedepan ini bisa menjadi sara publik yang sesuai dengan ekspektasi yang telah disosialisasikan sebelumnya. Dan juga masyarakat yang bisa mendukung dengan berkontribusi dari hal kecil seperti menjaga kebersihan dan tidak merusak fasilitas umum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun