Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terus Melangkah Mengejar IPK

12 Juni 2020   07:22 Diperbarui: 12 Juni 2020   07:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mahasiswa memang dalam posisi mengamankan diri untuk lulus dari yang namanya perguruan tinggi. Mahasiswa kupu-kupu mungkin juga lebih sering terucap di acara-acara kampus bertajuk aktivis. Mahasiswa semacam ini sangat ganas ketika berada di kelas, sangat cekatan menggapai tugas-tugas, dan ahli dalam mengumpulkan puzzle pertugasan. Tidak sepenuhnya salah dengan pilihan ini, hanya saja sangat sulit untuk membenarkan juga. Akhirnya ada dua kubu saling pandang berbeda dengan kebenarannya masing-masing. Saat tiba waktu kelulusan, si pengejar IPK tersenyum bangga dengan pakaian toga. Sementara Ia tak melihat kemana si yang katanya aktivis berada.

Sementara di tempat lain, si Aktivis sedang bersua teman-teman berbagai rasa wajah rupa. Bermalam pagi diskusi sana sini. Melanglang buana aksi sana sini. Mencoba kerja sana sini. Ia juga tak melihat kemana temannya si Pengejar IPK berada. Seolah dialah pejuang sejati yang tidak ada lagi mampu menandingi. Sedikit terlambat dengan kelulusannya karena perjalanannya di luar sana. Pun akhirnya tetap lulus dengan nilai yang sedikit berbeda namun Ia tidak Kecewa.

Keduanya seolah berjalan terpisah waktu dan tempat namun sejatinya tetap beriringan berjajaran langkah. Jenjang karir sama-sama tidak selalu mulus. Keduanya juga punya daya juang yang sama. Strategi bertarung juga sama. Hanya saja mata melihatnya berbeda padahal sama-sama berkeringat upaya. Di ujung jua, mereka tetap tersenyum dengan definisi kesuksesan masing-masing.

Lantas apa yang salah? Salahku takut disebut penjilat kelas, salahku takut dikatakan bukan aktivis, salahku takut dikatakan aktivis tiduran di kelas, dan salahku takut menjadi salah satunya. Menjadi keduanya bukan hal mustahil tapi hanya sedikit yang mampu menjalaninya. Dikatakanlah juga dengan serakah dan panjat sosial.

Bagi anda yang belum masuk kampus ini, pikirkanlah sejak dini akan jadi apa diri nanti. Bagi anda yang sudah menjadi bagian mahasiswa ini, jangan kau saling caci hanya karena beda tempat berdiri. Bukankah sudah dikatakan bahwa definisi kesuksesan terletak di hati masing-masing. Beda sedikit tidak jadi soal dalam hidup. 

Jika si Aktivis mengundang di acara seminar, pelatihan, workshop, entah apapun itu, jika luang hadirilah. Bagi aktivis, jika acaramu kurang ramai, mungkin strategimu kurang gencar menggoda orang yang sedang duduk manis di bangku kampus. Begitulah, saling suksekanlah, agar tiada murka hanya karena rasa-rasanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun