Mohon tunggu...
L.H Project
L.H Project Mohon Tunggu... Seniman - warga sipil

Demi kalam dan apa yang mereka tulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bulan Ramadhan sebagai Kawah Candradimuka Penundukan Hawa Nafsu

18 April 2021   10:15 Diperbarui: 18 April 2021   10:32 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
insanpermata.sch.id

Bulan Ramadhan di artikan sebagaian orang banyak muslim sebagai bulan yang penuh berkah dan magfirah(pengampun dosa), dan itqun min annar(terhindar dari api neraka). Bulan Ramadhan juga sebagai bulan yang penuh pahala yang di dalamnya dapat berlipat-lipat, seperti halnya solat sunah di samakan pahalnya dengan sholat wajib, salat wajib berjamaah diganjar dengan 70 kali pahala biasa, iktikaf di masjid, zikir, sedekah dan semua perbuatan baik mendapatkan berkali-kali lipatan pahala di dalamnya.

Ramadhan merupakan kawah candradimuka begi seluruh umat islam yang bermakna proses pembiasaan diri untuk salat jamaah, berbuat baik, dan lain sebagainya, sehingga setiap ritual keagamaan dalam islam memilki makna di setiap tuntutan dan panutan, bersifat logis bukan primitif, dan lebih dalam, ibadah yang paling khas  di bulan Ramadhan ialah puasa yang dilaksanakan selama satu bulan penuh.

Sebuah hadis sahih yang diriwayatkan Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW bersabda" barang siapa yang puasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan, akan diampuni segala dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang". Puasa yang kita jalani di bulan Ramadhan ini melatih jiwa yang akan mengantarkan kita mencapai level kesadaran ketuhanan. Salah satu alasanya, karena ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat pribadi dan rahasia yang langsung berhubugan dengan Allah. Dengan demikian untuk mencapai kesadaran ketuhanan di perlukan sebuah proses yang dinamakan sepiritual rohaniyah yang akan membuahkan pengalaman kesadaran jiwa.

Dalam bahasa yang sangat sederhana ibadah puasa mendidik kita untuk menyadari siapa hakikat lingkungan kita. Maka hikmah yang bisa kita petik dari ibadah puasa di bulan Ramadhan ini ialah ibadah puasa bukan hanya mempu mengatarkan kita menyadari keagungan bulan Ramadhan, tapi juga dapat membawa kita menyadari makna hakikat persaudaraan dan menumbuhkan kesadaran ketuhanan dalam relung-relung kalbu kita. Ibadah puasa bukan hanya dapat menjadi kawah candradimuka spiritual bagi penundukan hawa nafsu, tapi juga sebagai sara untuk mendidik keikhlasan dalam hati atau jiwa kita. Ibadah puasa bukan hanya sebagai wahana yang dapat mengobati berbagai penyakit kronis hati kita, seperti riya', takabur, rakus, dengki, dan penyakit cinta dunia yang berlebihan. Tapi juag mampu menumbuhkan kesalehan sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun