Jakarta -- Polri menggelar acara ramah tamah sekaligus ceramah agama bertema "Toleransi Beragama dalam Membangun Bangsa dan Negara" di Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/9). Kegiatan diawali dengan salat Jumat berjamaah, dilanjutkan ramah tamah, serta penyerahan santunan simbolis kepada empat anak yatim piatu dari yayasan lingkungan Polri, sebagai bagian dari 100 penerima bantuan.
Acara ini dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., jajaran Pejabat Utama Mabes Polri, serta disaksikan secara virtual oleh seluruh jajaran Polda, Polres, hingga Polsek di Indonesia.
Toleransi dalam Perspektif Islam
Dalam tausiahnya, Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai toleransi. Toleransi bukan hanya sekadar hidup berdampingan, tetapi juga menghormati, melindungi, serta menjaga ukhuwah di tengah perbedaan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat."
(QS. Al-Baqarah: 256)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam menghormati kebebasan beragama dan menolak segala bentuk pemaksaan. Oleh karena itu, toleransi merupakan landasan penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peran Polri dalam Merawat Persaudaraan
Ustadz Abdul Somad menekankan bahwa Polri memegang peranan strategis dalam menjaga keharmonisan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Dengan keteguhan iman dan kekuatan mental, anggota Polri diharapkan mampu mengayomi masyarakat secara adil tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan.
"Polri adalah pengayom masyarakat. Dengan kekuatan iman, insyaAllah setiap langkah dan tugas menjadi ibadah, sekaligus mempererat persaudaraan di antara umat beragama," ujar Ustadz Abdul Somad.
Rasulullah SAW juga mencontohkan sikap toleransi ketika hidup berdampingan dengan kaum Yahudi dan Nasrani di Madinah. Beliau mengajarkan pentingnya menjaga hak-hak non-Muslim serta membangun persaudaraan demi terwujudnya kedamaian.