Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Ketika Kita Salah Jurusan: Mengulang atau Bertahan?

26 Maret 2021   16:01 Diperbarui: 6 Januari 2022   21:31 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mahasiswa salah jurusan-github.io

Ada beberapa alasan mengapa persoalan salah jurusan ini terjadi. Yang paling sering adalah karena faktor paksaan orangtua. Misalnya, si anak ingin kuliah di Fakultas Seni, tapi oleh orangtuanya dipaksa masuk Fakultas Ekonomi.

Kata orangtuanya biar kalau sudah lulus lebih gampang cari kerja. Karena kalau jadi seniman, orangtua takut masa depan si anak tidak terjamin.

Nah, karena takut juga kalau bakal dicap anak durhaka gara-gara nggak nurut apa kata orangtua, akhirnya sebagai anak ya manut saja. Walaupun hati meronta-ronta.

Ada juga yang merasa salah jurusan karena setelah menjalani perkuliahan ia merasa jurusan yang dipilih, dinilai tidak sesuai ekspektasi. Entah karena terkecoh oleh nama jurusannya atau kurang informasi mengenai jurusan yang dipilih.

Misalnya, ada calon maba yang ketika daftar kuliah mengambil jurusan manajemen karena ingin mengindari akuntansi. Ternyata ketika sudah masuk kuliah, eh, yang terjadi justru sebaliknya. Dia harus mengambil mata kuliah akuntansi sampai beberapa semester. 

Salah seorang kakak tingkat saya, kuliah S2 Islamic Finance, saat dia tahu kalau masih harus belajar teori-teori ekonomi konvensional juga sempat merasa salah jurusan. Untungnya, beliau tidak menyerah sehingga bisa menyelesaikan studinya dengan lancar.

Jadi, apa yang harus kita lakukan jika merasa salah jurusan? Cabut di tengah jalan dan mengulang di tahun depan? Kuliah di dua jurusan sekaligus? Atau tetap bertahan sampai lulus?

Kalian bisa memilih yang mana kalian inginkan. Asalkan kalian siap dengan segala risiko dan konsekuensinya.

Kalau kalian memilih pilihan pertama, kalian harus mengulang lagi dari nol. Belajar lagi supaya bisa mendaftar ujian tulis di tahun depan. Sementara kuliah kalian sudah jalan satu semester, misal. 

Pilihan kedua, kuliah di dua jurusan, yang satu adalah jurusan yang kalian minati dan satunya adalah jurusan yang kurang kalian minati. Konsekuensinya kurang lebih sama dengan pilihan pertama. Boros waktu, tenaga, pikiran dan biaya.

Tapi kalau kalian tetap ngotot ya silakan. Pilihan kalian adalah tanggung jawab kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun