Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenali Risiko Saat Menggunakan Taksi "Online"

28 Maret 2018   09:55 Diperbarui: 28 Maret 2018   10:04 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: economy.okezone.com)

Tarif yang lebih murah serta praktis menjadi taya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menggunakan taxi online saat hendak bepergian. Namun sayang kemudahan itu kini tergerus oleh karena perbuatan tidak menyenangkan dari pengemudi terhadap penumpangnya.

Sebetulnya keraguan mengenai kenyamanan bukan hanya milik pengemudi taxi online. Tidak adil rasanya jika hanya melabeli mereka dengan stigma negative tersebut. Pengemudi taxi konvensional pun ada juga yang melakukan hal -- hal yang tidak aman bagi penumpangnya.

Kembali ke pembahasan tersebut. Kita sebagai pengguna taxi online perlu juga mengenali resiko yang timbul saat memilih transportasi tersebut.

Motivasi Pengemudinya

Perlu kita ingat bahwa pengemudi taxi online bukanlah berprofessi sebagai sopir. Mereka yang bergabung disana punya motivasi yang bermacam -- macam. Bisa jadi untuk menambah penghasilan di akhir pekan daripada orangnya mondok di rumah, ada juga yang bertujuan untuk mengumpulkan uang agar cicilan mobil yang dia gunakan bisa terbayar, mengejar bonus, dan bisa mungkin juga pengemudinya adalah komplotan pelaku kejahatan yang berniat melancarkan aksinya

Pengemudi yang tidak selalu professional

Saat memutuskan menggunakan taxi online, jangan pernah membayangkan pengemudi yang datang dilengkapi dengan seragam yang rapi, mengucapkan salam,  membukakan pintu ketika anda hendak masuk, serta belum tentu juga mereka mengemudi dengan nyaman.

Perlu kita ingat, siapa saja bisa menjadi pengemudi taxi online loh. Walau mereka telah melalui proses seleksi namun tak bisa kita tepis bahwa mereka bisa siapa saja

Pengemudi yang buta rute

Ingat!, karena mereka bukanlah sopir yang sudah pasti tahu banyak rute. Maka jangan heran jika ada dari mereka yang buta rute mana yang harus dilalui. Mengandalkan aplikasi google maps tidaklah sama dengan orang yang mengetahui rute.

Sebetulnya kejahatan bisa terjadi dimana dan kapan saja. Namun setidaknya kita bisa mengantisipasinya. Khususnya bagi kaum wanita yang lebih sering menjadi korban. Ada beberapa usulan agar kita terhindar dari tindakan yang tidak menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun