Mohon tunggu...
luluil masruroh
luluil masruroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - akun ini untuk belajar

buat belajar aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Waktu Bermain Handphone dengan Kemampuan Literasi Digital

22 November 2021   08:53 Diperbarui: 22 November 2021   09:01 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk bermain HP?, lalu apa yang kamu akses ketika main hp?, buka ipusnas kah, buka portal beritakah, atau hanya sekedar berrselancar mencari hiburan?,

Dilansir dari riset terbaru App Annie menobatkan Indonesia sebagai negara yang paling lama menghabiskan waktu bermain handphone (HP) setiap harinya. Indonesia bahkan bisa mengalahkan Brazil, India, hingga Amerika Serikat.

Dalam laporan bertajuk "Consumers in Three Countries Now Spend More than 5 Hours a Day in Apps", orang Indonesia dianggap terlalu banyak menghabiskan waktu untuk aplikasi smartphone setiap hari selama kuartal III 2021. Riset tersebut mengeklaim bahwa orang Indonesia menghabiskan 5,5 jam setiap hari untuk bermain aplikasi Hp.

Indonesia mampu mengalahkan negara-negara yang biasanya menduduki daftar teratas pada periode sebelumnya. Misalnya Brasil kini menempati peringkat kedua dengan total waktu mereka 5,4 jam, Korea Selatan (5,0 jam), dan India (4,8 jam).Tentunya dengan rata rata penggunaan yang lama ini, orang Indonesia seharusnya mampu menguasai literasi digital.

Literasi digital sendiri ialah  pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apakah berpengaruh antara lama bermain HP dengan meningkatnya wawasan tentang literasi digital ini?
Berdasarkan Survei Proogramme for International Student Assessment (PISA) 2018 lalu, Indonesia menempati peringkat 10 negara terbawah terkait kemampuan tingkat literasi, ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih rendah.

faktor yang membuat kemampuan literasi di di Indonesia masih rendah. Antara lain, digital sangat dipengaruhi oleh kemampuan literasi baca tulis. Kemampuan itu meliputi kemampuan membaca, menulis, mencari, menganalisis, mengolah dan membagikan teks tertulis.Rendahnya literasi digital indonesia juga karena kurangnya penekanan pada keterampilan berpikir kritis sejak usia dini pada literasi digital.

Seharusnya dengan kemudahan akses dalam menambah wawasan tingkat bermain hp yang tinggi ini bisa menunjang literasi digital, kebiasaan yang sering dilakukan adalah bermain HP dengan tujuan sebagai media hiburan tapi lupa dengan waktu, inilah bukti bahwa perlunya kesadaran tentang  literasi digital, karna kemudahan ases tidak menjamin dapat meningkakan kesadaran literasi digital masyarakat.

So, tidak melulu harus membaca di internet melalui HP, semua orang punya porsinya, dan gayanya masing masing untuk memperoleh atau menambah wawasan.Hanya saja kita dituntut untuk bijak dalam penggunaannya, sehingga klaim orang Indonesia lama main HP bisa betdampak positif karna bisa menunjang kesadaran  literasi digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun