Hallo Kompasianer!
Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit menjelaskan mengenai lembaga pendidikan Islam yaitu madrasah dan pondok pesantren. Selamat menyimak!
Madrasah merupakan isim makna dari darasa yang berarti tempat duduk untuk belajar. Dalam konteks Indonesia istilah merupakan sekolah formal atau perguruan di bawah arahan Kementrian Agama. madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam mulai didirikan dan berkembang di dunia Islam sekitar abad 11-12 M (abad ke 5 H). Khususnya ketika Wazir bin Saljuk, Nidzam Al-Mulk mendirikan Nidzamiyyah di Baghdad.
Sementara pondok pesantren merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata pondok dan pesantren. Kedua kata ini memiliki makna yang berbeda. Pondok dalam bahasa Arab Funduk yang berarti tempat singgah, sedangkan pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang dalam pelaksanaan pembelajaran tidak dalam bentuk klasikal. Jadi, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam nonklasikal yang peserta didiknya di sediakan tempat singgah atau permodokan.
Pada awal tahap pembentukan pesantren, umum nya masjid menjadi pusat pendidikan bagi masyarakat. Di masjidlah kegiatan pembelajaran dilakukan. Pada perkembangan selanjutnya, pesantren dilengkapi dengan pondok atau tempat tinggal santri. Pembangunan fasilitas-fasilitas pesantren dipimpin oleh seorang Kiyai, dengan bantuan masyarakat sekitarnya. Masyarakat dengan suka rela mewakafkan tanahnya, menyumbangkan dana atau material yang di perlukan, hingga menyumbangkan tenaga.
Dalam pesantren memiliki 5 unsur yaitu :
- Kiyai
- Santri
- Masjid
- Asrama
- Ngaji kitab kuning
