Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Aktif

Mengungkapkan rasa dan pikiran yang terkadang tak berpadu dalam realita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersama Orang Terbaik di Dunia dan Akhirat dalam Islam

10 Oktober 2020   21:40 Diperbarui: 15 Oktober 2020   10:47 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : inilahbanten.co.id

Manusia adalah sosok makhluk yang Allah SWT., berikan banyak kenikmatan kepada mereka. Dan jika anda hendak menghitung semua nikmat yang Allah berikan, sungguh anda tidak akan mampu untuk menghitungnya. Allah SWT tidak menuntut kita untuk menghitung semua nikmat-Nya, melainkan menyuruh kita untuk mensyukuri nikmat-Nya sehingga Allah akan tambahkan nikmat kepada kita. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧

“ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim : 7).

Kita selaku manusia, tentunya tidak mungkin bisa hidup seorang diri saja walaupun diri kita mampu. Tetapi sesungguhnya diri kita membutuhkan orang lain juga agar bisa menjalani kehidupan dengan baik. Kadang kita mampu pada satu bidang dan bidang yang lain kita tidak mampu. Dan itu hanya dilakukan oleh orang lain. Sehingga terciptanya sosial sebagai solusi diantara kita. Satu individu dengan individu yang lain memiliki perangai yang berbeda. Baik itu skill, karakter dan sebagainya. Ada orang yang berwatak baik, ada pula yang berwatak kurang baik. Disinilah proses pendewasaan berkembang agar kita terbawa pada arus mana yang patut kita ikuti dalam kehidupan.

Tetapi disisi lain, ada saja diantara kita masih was-was, bingung, kadang pula kita berbuat baik kepada sesama teman dan pada akhirnya tidak ada timbal balik sama sekali. Sehingga titik mendapat ridho Allah terhalangi oleh demikian. Bisa jadi diri kita sedang tidak baik-baik saja. Apakah ibadah kita sudah baik kepada-Nya? Apakah niat kita sudah baik dan terjaga untuk mendapat ridho-Nya? Apakah selama ini diri kita istiqomah taat pada ajaran-ajaran-Nya?

Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al-Qur’an yang mulia dan agung, sebagai pedoman hidup kita yang berisi tuntunan hidup menuju kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Allah SWT memberikan semua petunjuk dan termasuk memberikan tips kepada kita orang-orang yang seperti apa sajakah yang baik bagi diri kita. Allah SWT berfirman :

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا ٦٩

“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”(QS. An-Nisa: 69).

Mengutip dari tafsir Al-Muyassar pada laman tafsirweb.com, tafsirnya sebagai berkut: “Dan barangsiapa menyambut perintah-perintah Allah dan petunjuk rasul-Nya,Muhammad ,mereka itu adalah orang-orang yang agung kedudukan dan nilai mereka, maka mereka berada dalam kebersamaan dengan orang-orang yang telah Allah berikan kenikmatan kepada mereka dengan surga,dari kalangan para nabi,para shiddiqin yang telah sempurna pembenaran keimanan terhadap apa-apa yang dibawa oleh para rasul,baik keyakinan,ucapan ,maupun perbuatan,dan orang-orang yang mati syahid di jalan Allah dan juga kaum Mukminin yang shalih. Dan mereka itu sebaik-baik teman-teman di dalam surga.”

Bisa kita ambil kesimpulan bahwa orang-orang yang patut kita dekati dan baik untuk kita diantaranya para pecinta kebenaran dan orang-orang saleh, asalkan mereka taat pada perintah Allah SWT dan rasul-Nya yang dilandasi dengan taqwa dan iman yang menaunginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun