Mohon tunggu...
Lukas Indra
Lukas Indra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Baru??? Apa sih itu?? Apa yang baru?

21 Agustus 2018   05:57 Diperbarui: 28 Agustus 2018   11:03 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: renjournalism.org



New Media atau Media Baru merupakan istilah yang sering kita dengar. Lalu, sebenarnya apa sih media itu? Apa media baru? Di mana letak kebaruannya? Apakah kita memang tergabung dalam media baru itu?

Kata "media" merupakan bentuk plural dari "medium" yang mana secara umum digunakan sebagai bentuk singular. 

Terjadi pergesaran peran media. Yang dulu media menjadi produsen utama informasi, kini, audiens pun bisa menjadi sumber informasi itu sendiri.

Hal-hal tersebut menjadi sebuah alasan penggunaan istilah "new media" atau "media baru".  Paling tidak ada tiga alasan mengapa istilah "baru" digunakan. 

Pertama, istilah tersebut merupakan istilah yang menandai perubahan jaman. Kedua, orang-orang dengan ideologi positivistik mendukung istilah "baru". Ketiga, istilah itu mencegah pada penggunaan istilah yang lebih spesifik yang dapat menimbulkan kontroversi.

Kata "baru" merujuk pada sebuah. Abstraksi di sini dimaksudkan supaya istilah tersebut mencakup cakupan yang luas. Di sisi lain, "baru" juga bertujuan supaya dimaknai sebagai sesuatu yang lebih baik, glamor, modern, atau sesuatu yang lebih menarik.

Media baru mulai dikenal pada tahun 1980an. Media mengalami perubahan. Meskipun demikian, perubahan tersebut tidak spesifik dan perubahan tersebut berbeda antara satu media dengan media yang lain. 

Setidaknya, ada 4 indikasi yang mempengaruhi perubahan media tersebut, baik dari aspek sosial, ekonom, maupun budaya. Perubahan-perubahan tersebut, yakni:

  • Perubahan jaman modernisme menjadi post-modernisme. Perubahan dari segi sosial dan ekonomi mempengaruhi media untuk turut berubah. Hal tersebut dikarenakan media juga dikontrol dan mengontrol pasar itu sendiri.
  • Arus globalisasi yang intensif. Globalisasi mendorong media yang semula berbasis lokal-nasional menjadi berbasis dunia. Artinya, informasi-informasi yang disodorkan tidak hanya skala lokal-nasional, melainkan juga skala dunia.
  • Perubahan dari industri menjadi post-industri. Post-industri yang dimaksud ialah industri informasi. Apabila dahulu orang hanya berkutat pada industri seperti sandang, kini informasi pun masuk dalam hal yang layak untuk diindustrialisasi.
  • Berkurangnya sentralisasi dalam hal politik. Pasca PD 2, banyak negara yang sudah merdeka dan diakui oleh dunia. Hal ini mendorong timbulnya media-media baru yang lepas dari campur tangan atau kontrol di negara koloni.

Terdapat 6 karakteristik media baru. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

  • Digital. Karakteristik ini mengenalkan perubahan input data menjadi angka. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk algoritma yang terdapat dalam sebuah software. Keuntungan yang didapatkan ialah data dapat diproses tanpa bentuk fisik, dapat disimpan dalam bentuk (memori)  yang kecil, dapat diakses lebih cepat dan banyak jalan (non-linear), dan data dapat dimanipulasi tanpa harus mengulang keseluruhan data.
  • Interaktif. Media baru dapat secara langsung melibatkan khalayak. Khalayak tidak lagi berperan pasif, namun aktif. Khalayak dapat ikut ambil bagian dan selektif terhadap informasi yang disebarkan. Salah satu cara khalayak ikut ambil bagian ialah dengan menambah informasi melalui kolom komentar pada sebuah artikel di internet.
  • Hypertextual. Khalayak dapat mendapatkan akses pada berbagai macam informasi. Hal tersebut terjadi karena adanya "kelebihan muatan" informasi.
  • Virtual. Karakteristik ini menekankan pada aspek penggunaan grafik komputer dan video yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan apa yang ditampilkan. Hal ini seakan menghilangkan tubuh manusia dan digantikan dengan semacam proyeksi yang seakan nyata.
  • Jaringan. Pengaruh kapitalisme yang meluas pada tahun 1980an mendorong media untuk berlomba menguasai pasar. Media mulai menerapkan spesialisas pada satu aspek atau topik tertentu. Hal ini mengakibatkan meluasnya jaringan komunikasi hingga cakupan dunia. Hal tersebut berdampak pada koneksi pada seluruh area di dunia serta akses yang dapat berpindah (tidak harus pada satu tempat tertentu).
  • Simulasi. Simulasi sangat mirip dengan virtual. Akan tetapi, hal mendasar yang membedakan ialah simulasi merupakan hal yang "nyata", sementara virtual tidak. Simulasi merupakan kenyataan yang terjadi. Contohnya permainan The Sims.

              Enam karakteristik di atas setidaknya dapat menjelaskan apa itu media baru. Karakteristik-karakteristik tersebut tidak mutlak dimiliki setiap media. Setiap media baru mempunyai proporsi yang berbeda antara karakteristik satu dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun