Mohon tunggu...
Luhur Pambudi
Luhur Pambudi Mohon Tunggu... Staff Pengajar SOBAR Institute of Phylosphia -

Perut Kenyang Hatipun Senang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Betapa Tidak Menarik Politik Ekstra Parlemen Kampus, Belakangan ini (2)

24 Agustus 2018   19:59 Diperbarui: 24 Agustus 2018   21:22 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teman-Teman Mahasiswa Kita (ternyata) Menjadi Kader Partai Politik Mahasiswa, Adalah?

Bertanya tentang siapa mahasiswa-mahasiswa yang menjadi kader inti partai politik mahasiswa yang berpeluang besar menjadi orang nomor satu di negara kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, sebenarnya melanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang telah kita lontarkan sebelumnya. 

Kita telah memahami bahwa partai politik mahasiswa ternyata, dibalik itu semua adalah mahasiswa-mahasiswa yang berhimpun diberbagai macam organisasi ekstra parlementer kampus. Biasanya kita sebut dengan istilah "organisasi mahasiswa ekstra kampus" disingkat "Ormek". 

Organisasi ekstra parlementer kampus, awal kemunculannya bisa kita lacak dari membaca literatur sejarah yang berkisah tentang romantisme gerakan mahasiswa angkatan 1966. Organisasi ekstra parlementer kampus, yang kini kita sebut demikian. Dahulu merupakan kepanjangan tangan dari organisasi kemasyarakatan yang bergerak langsung ditengah-tengah masyarakat. Itu dimulai pada medio paska kemerdekaan hingga pertengahan orde baru. 

Pergolakkan bangsa sebelum dan sesudah kemerdekaan, sebagai arus awal masuknya berbagai macam ideologi transnasional, yang menyajikan suatu bentuk ide dan konsep tentang ketatanegaraan, kebangsaan, ideologi negara maupun sistem pemerintahan. Semua konsep-konsep besar pemikiran itu yang menjadi ilmu pengetahuan, dan akhirnya terbakukan dalam bentuk buku dan literatur berbahasa asing, sayangnya hanya bisa dipelajari dan dipahami oleh kalangan cendikia atau kalangan pelajar di zaman Hindia Belanda. 

Karena kondisi psikososiologis masyarakat Hindia Belanda ketika itu yang masih kalut karena kekacuan yang ditimbulkan oleh kolonialisasi dan imperealisme, masyarakat kalangan pelajar seakan mendapat nafas segar dari hasil belajar dan membaca buku-buku pemikiran ideologi-ideologi besar transnasional tersebut.

Keadaan yang mengekang dibawah pemerintahan Hindia Belanda, akhirnya memaksa para kaum pelajar untuk segera menyatakan diri sebagai bangsa yang berdaulat. 

Mereka (kalangan pelajar) membuat kelompok-kelompok yang nantinya disebut organisasi ideologi, tapi pada perkembangan awal merupakan kelompok-kelompok diskusi kecil yang sering kali tak pernah dianggap ada oleh pemerintah Hindia Belanda ketika itu. Yang diperbincangkan ditengah-tengah diskusi mereka tentunya adalah sebuah tatanan baru dari peradaban bangsa yang didorong dengan semangat dan kesadaran bahwa manusia merupakan subjek yang merdeka dan tak boleh ada yang merampasnya. 

Energi itulah yang akhirnya kita sebut sebagai nasionalistik yang hidup diruang-ruang nasionalisme. Pemikiran mereka para pelajar makin berkembang hingga sampai pada kebutuhan akan perlunya fragmentaris pemikiran-pemikiran mereka yang terbakukan didalam suatu bentuk organisasi yang terstruktur, sistematis dan memiliki visi misi jelas. Itulah awal dari tumbuh suburnya berbagai macam kelompok dan organisasi kemasyarakatan dengan ciri khas ideologi yang dibawanya di awal kemerdekaan.

Anggapan lama tentang dijajahnya bangsa Indonesia, kini bukan lagi karena tidak ada orang-orang yang pintar lantas tersadar dari keterkungkungan yang mereka alami berabad-abad. 

Dengan menjamurnya organisasi masyarakat ketika itu, dengan kesadaran yang menggugah tentang perlunya nasionalisme, organisasi masyarakat mulai berfikir untuk lebih taktis lagi dalam mensiasati keadaan, dengan membuat partai politik, sebagai sarana untuk belajar tentang organisasi dan bagaimana mengorganisasi segala sesuatunya; manusia, aset, budaya dan ideologi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Partai politik itu tentunya tetap membawa keteguhan prinsipil dari ideologi yang mereka sebelumnya pelajari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun