Menulis itu memang harus menyenangkan. Manfaat dari menulis harus jelas, yaitu membuat hati senang. Walaupun menulis dilakukan secara spontan, sebaiknya menulis itu melegakan hati.Â
Bahkan ketika menulis itu merupakan ungkapan kesedihan, kesendirian, dan penderitaan, maka menulis bisa melepaskan semua itu dan "menyenangkan" dengan begitu, proses menulis menjadi lebih mudah.Â
Sekali lagi, spontan mendaraskan kata-kata. Langsung saja jari-jemari bergerak, menekan huruf-huruf di keyboard hp. Kadang kliru menekan huruf atau gboard otomatis kliru memprediksi kata yang dimaui. Tak apa, itu proses yang harus dilalui.Â
Dari huruf-huruf menjadi kata. Dari kata-kata menjadi frasa, menjadi kalimat. Lalu kalimat-kalimat itu menjelma menjadi alinea. Dan, alinea-alinea tanpa disadari itu membangun diri menjadi satu, dua halaman, dan seterusnya.
Ketika proses menulis itu berjalan, meluncur begitu saja, mengalir. Anda mulai merasakan proses menulis itu sendiri. Jari-jemari anda seolah mengetikkan kata-katanya sendiri. Seolah menemukan iramanya sendiri. Proses otak memerintah jari untuk mengetikkan huruf-huruf itu seolah saling berlomba.
Anda mulai menikmati proses menulis itu. Menulis menjadi menyenangkan. Iya, betul. Menyenangkan, walau anda menulis rasa sesal, sedih, kecewa dan lain-lain.
Dengan cara itu, menulis membuat anda mengenal diri anda sendiri secara menyenangkan. Anda mulai menyadari apa saja yang bisa ditulis. Apakah itu semua saja yang melintas di pikiran anda?Â
Pengalaman-pengalaman personal anda. Pada dasarnya, menulislah apa saja yang anda lihat, rasakan, alami, pikirkan, dan lain-lain. Banyak hal yang ternyata tidak terbatas bisa dipakai untuk bahan atau alasan menulis.
Menulis juga bisa membuat anda tahu siapa saja yang bisa dijadikan subyek atau obyek menulis. Anda bisa menulis anda sendiri atau orang lain yang dikenal atau, malah, tidak anda kenal.Â
Orang lain yang ada di angan anda. Menulis tentang orang-orang terkenal atau sebaliknya. Menulis soal orang-orang biasa yang berhasil atau gagal dalam hidupnya. Menulis tentang orang yang memberi motivasi bagi orang lain karena mampu keluar dari persoalan sendiri. Atau menulis orang yang mampu memberi semangat sembuh dari sakit parah yang tidak mungkin dipulihkan lagi.Â
Mudahnya, semua orang yang anda jumpai di jalanan sangat mungkin menjadi bahan menulis anda. Jadi, ada banyak orang yang bisa dipakai sebagai titik awal atau alasan untuk anda menulis.