Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

ex. Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung. Penulis artikel olahraga dan hiburan. Hanya ingin menyajikan konten yang membuat pembaca klimaks menikmati alur tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mudik Idul Fitri 2022, Kapan Puncak Arus Balik di Blitar?

6 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 6 Mei 2022   06:02 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepadatan arus mudik saat Idul Fitri - dok. Pexels

Puncak kepadatan arus balik mudik Idul Fitri di Blitar memang bisa berubah sewaktu-waktu. Hal itu tergantung strategi individual pemudik untuk menepis kemacetan.

Untuk diketahui, arus lalu lintas (lalin) mudik di Blitar memang tidak sepadat kota besar lainnya. Yakni, seperti Surabaya, Bogor, hingga Jakarta.

Kendati begitu, Blitar tetap memiliki potensi terjadinya kepadatan pelaku perjalanan mudik. Itu tergambar jelas saat dua hari menjelang perayaan Idul Fitri.

Sejumlah ruas jalan mendadak padat. Bahkan, volume kenaikan lalin mencapai lebih dari 20 persen.

Untuk menghindari kemacetan, Polres Blitar dan Dishub Kabupaten Blitar pun putar otak menerapkan pelbagai strategi, salah satunya implementasi one way di simpang empat terminal Kesamben dan simpang tiga Desa Siraman, Kesamben.

Sejumlah mobil melintasi jalan raya (Ilustrasi Pixabay)
Sejumlah mobil melintasi jalan raya (Ilustrasi Pixabay)

Informasi yang berhasil dihimpun, Blitar termasuk daerah yang menjadi jujugan pemudik. Tak pelak, padatnya volume lalin bisa saja muncul kapan saja.

Sementara untuk arus balik, diprediksi para pemudik bakal melakukan persiapan dini untuk menghindari kemacetan.

Kasat Lantas Polres Blitar AKP Kadek Aditya Yasa Putra mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berkoordinasi dengan dishub untuk memantau titik mana saja yang bisa berpotensi mengalami lonjakan volume kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun