Feature adalah berita. Tapi tidak semua berita disebut feature. Rumusnya sama: 5W + 1H. Persis berita, feature juga memiliki lead, tubuh berita, hingga kesimpulan akhirnya. Perbedaannya hanya pada gaya penulisannya, pada diksi. Pada deskripsi, pada reportase (amatan panca indera ketika berada dalam satu kejadian atau peristiwa). Itu sebab feature di sebut tulisan khas. Aku malah berpikir feature memanusiawikan informasi.Â
Meruntuhkan kekakuan straight news, namun memberikan informasi yang terang, jelas, dan merangkul segala pihak kompeten terhadap sebuah peristiwa atau kejadian yang ingin dituliskan. Majalah Tempo telah mendefenisikan feature dengan singkat, padat, dan tegas. "Enak dibaca, dan perlu".Â
Aku khawatir seseorang yang mengatakan feature adalah tulisan lebay itu ternyata telah terjerat pada tulisan itu. Boleh jadi ia tergugah, mana tahu juga ia sampai menangis membaca sebuah tulisan feature. Tentu menjadi masuk akal ketika ia mengatakan lebay. Ya karena perasaannya sontak menjadi lebay pasca membaca sebuah feature.Â
Tetap saja aku heran terhadap seseorang yang mengatakan feature adalah tulisan lebay itu. Apalagi yang kuketahui ia langganan Majalah Tempo. Rasanya tak masuk akal jika ia menyebut feature itu lebay. Bukankah dengan membaca Majalah Tempo, isi kepalanya terus-terusan dihinggapi tulisan feature.Â
Begitulah tiga pekan telah berlalu. Pernyataan itu masih mengusikku. Cukup menggangu, namun tidak sampai mematikan. Aku senang menulis, dan hanya itu yang aku mampu. Feature adalah jenis tulisan yang kusukai. Karena ketika dibaca ia terasa enak. Meskipun dihakimi lebay, terpenting aku bahagia.Â