Mohon tunggu...
KKN Untag Surabaya
KKN Untag Surabaya Mohon Tunggu... Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Akun khusus untuk mempublikasikan tulisan dari kegiatan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pematangan Pisang Cavendish Menggunakan Ethrel Mahasiswa UNTAG Surabaya di Desa Kalikatir

31 Januari 2024   02:22 Diperbarui: 31 Januari 2024   02:27 4970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

MOJOKERTO - Pisang Cavendish adalah salah satu jenis pisang yang banyak diminati dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, petani pisang terus mencari inovasi untuk meningkatkan hasil dan kualitas buah. Salah satu metode yang semakin banyak digunakan adalah penggunaan etilen, khususnya dalam bentuk senyawa kimia yang dikenal sebagai Ethrel. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat R4 merupakan pematangan buah pisnag Cavendish menggunakan Ethrel yang dilakukan pada tanggal 16 januari 2024, tepatnya di kebun pisang milik sumanji (Lurah Desa Kalikatir).

Terdapat beberapa jenis kelas pisang, yaitu kelas A, B, dan C. Kelas tertinggi atau grade A memiliki harga nilai jual yang lebih tinggi dibangingkan kelas B dan C, perbedaannya meliputi besar pisang serta kulit luar pisang lebih mulus dari kelas B dan C, untuk kelas C sendiri biasanya menjadi konsumsi pribadi untuk para petani itu sendiri karena memiliki tekstur yang kurang sesuai untuk di pasarkan, Untuk perbedaan harga sendiri berbada tiap kelas pisang seperti, pisang cavendish kelas A memiliki nilai jual 5000/kg, kelas B 4000/kg ,dan C 3000/kg.

Proses pematangan sendiri kami lekukan dengan menggunakan cairan Ethrel dan Extrajos dengan takaran 2 mili per 500 mili air ditambah dengan Extrajos 1 bungkus. Dengan cara pengaplikasiaan pisang dicuci hingga bersih menggunakan air bersih dan sedikit sunlight yang berfungsi menghilangkan kotoran serta getah-getah yang masi menempel pada pisang cavendish, setelah proses pencucian keringkan pisang-pisang dengan dijemur atau diangin-anginkan agar menghilangkan air, lalu semprotkan cairan Ethrel ke pisang cavendish yang sudah kering hingga semua sisi terkena semprotan Ethrel secara merata agar proses pematangan pisang merata, diamkan sebentar hingga cairan Ethrel meresap ke pisang lalu masukan pisang kedalam karung beras dan ikat dengan rapat agar proses pematangan matang sempurna kurang lebih 2-4 hari agar pisang matang merata.

Setelah dua hari berlalu kami mengecek pisang tersebut namun tekstur pisang tersebut masi dibilang kurang matang sehingga kami memutuskan untuk membiarkan dan menunggu hingga satu hari lagi yang dimana kami ditemani Nugraha Kusbianto S. Ab, M. Ab selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Selang beberapa hari kami pun kembali melakukan pengecekan pisang cavendish tersebut dan benar pisang matang tetapi tidak dengan warna kuning seperti yang dipasarkan di supermarket meskipun begitu kami sudah senang dengan pencapaian yang telah dicapai untuk mematangkan pisang cavendish tersebut meskipun masi berwarna kuning samar-samar tetapi rasa yang dimiliki tidak kalah dengan yang ada dipasaran. 

Penulis : Andhika Ramadhan Syaputra

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun