Lebaran tahun ini memang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu sebelum pandemi, mudik sudah menjadi tradisi bagi mereka yang berkerja atau tinggal di perantauan.Â
Tapi sejak pandemi, di mana masyarakat dilarang mudik selama dua tahun lamanya, momentum mudik kali ini rasanya tidak ingin jadi hal yang dianggap biasa saja. Kesempatan ini menjadi perenungan bagi banyak orang. Mumpung masih sehat.
Meski saya dan keluarga besar asli dari Kota Kediri, momen kumpul bersama keluarga besar tetap menjadi sesuatu yang dirindukan. Dua kali perayaan Lebaran lalu, kami tidak bertemu, bukan karena saya merantau, melainkan orang tua yang merantau. Kemudian, larangan pemerintah untuk mudik menjadi alasan tidak adanya pertemuan lebaran bagi keluarga besar kami.
Saya yakin, kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga besar tidak hanya dimanfaatkan segelintir orang saja, tetapi hampir semua orang. Pasalnya, pemerintah memberikan kelonggaran, yang diiringi cairnya tabungan hari raya (THR. Tentu ini memberikan angin segar bagi para pekerja.
Hari pertama, saya dan suami memutuskan untuk pergi berlibur, bertiga saja dengan anak ke Batu Secret Zoo, Kota Batu.Â
Keputusan ini lantaran baru ada agenda di rumah keluarga besar pada hari kedua dan ketiga Lebaran. Lama tidak bepergian ke luar kota, tentu memberikan kebahagiaan tersendiri, apalagi di tempat ini kami sekalian mengenalkan aneka satwa kepada buah hati.
Namun di tengah perjalanan, saya baru teringat kalau saya tidak memiliki paket internet untuk berkomunikasi. Dalam keseharian, saya lebih banyak menggunakan WiFi di rumah.Â
Untung saya teringat ada aplikasi Brimo di ponsel. Cukup dengan tethering sejenak dari handphone suami, lalu klik aplikasi Brimo untuk memberi pulsa, kemudian mendaftarkannya ke paket internet, selesai deh! Bisa upload di sosmed selama jalan-jalan di Batu Secret Zoo, yeay!
Hari kedua, kami sekeluarga bersilaturahmi ke rumah keluarga besar dari Mama saya, lebih tepatnya saya menyebutnya eyang paklik dan eyang bulik yang berlokasi di tengah Kota Kediri. Sembari menunggu anggota keluarga lain yang belum datang, kami pun berfoto bersama, demi mengabadikan kenangan.Â