Mohon tunggu...
Annisa
Annisa Mohon Tunggu... — Delegasi KPSU'24

tertarik dengan hal-hal menarik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenapa Kita Harus Naik Angkot?

13 Agustus 2025   19:06 Diperbarui: 13 Agustus 2025   19:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya kurang lebih berpergian ke manapun menggunakan angkutan umum sudah 6 tahun. Saya juga sudah hapal rute-rute beberapa angkot. Walaupun terkadang dilihat aneh oleh beberapa orang, tapi saya santai saja. Sempit-sempitan di angkot sudah menjadi makanan sehari-hari. Menghirup asap rokok padahal saya ngga suka? Apalagi.

Angkot itu ibarat separuh hidup saya, soalnya kalau ngga ada angkot pasti uang jajan sudah terkuras habis karena harus naik ojek online. Naik angkot itu juga bisa menghapus dosa, lho! Soalnya saya sering istighfar di angkot, apalagi kalau ketemu supir yang kebut-kebutan kayak besok udah pensiun aja.

Di angkot, kita akan ketemu orang-orang yang berbeda-beda, mulai dari bentuk wajahnya, suaranya, bahkan logatnya juga ada yang beda. Tapi, jangan salah. Beberapa orang yang naik angkot itu ramah-ramah. Apalagi Ibu-Ibu yang habis pulang dari Pasar. Saya sering sekali diajak bicara oleh orang yang tidak saya kenal di angkot. 

Hal lain yang saya sukai waktu saya naik angkot adalah saat saya bertemu dengan balita. Rasa untuk mencubit pipinya sangat tinggi, tapi ekspektasi itu terpecahkan saat saya melihat muka Ibu-nya yang tidak ramah (Don't judge a book by its cover, guys). Tapi itu cuma 1 dari sekian, kok. Selain balita, saya juga sering mengajak berbicara anak SD yang baru pulang sekolah. Tapi, kalau anak SDnya cuma menjawab seadanya, saya ngga lanjutin lagi bicara sama mereka. Takut dikira sok asik. Padahal emang iya.

Karena takut, dulu saya belum berani untuk naik angkot sendiri. Kalau teman saya ngga ada yang naik angkot, saya lebih mending untuk minta dijemput sama orang tua saya. Tapi karena sekarang saya sudah besar, jadi saya berani naik angkot sendiri. Alhamdulillah, belum ada kejadian aneh selama naik angkot, kok! Hehe.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun