Mohon tunggu...
Lourdy Mulianandya
Lourdy Mulianandya Mohon Tunggu... Petani - Sedang bermahasiswa

Sedang belajar menulis dan berusaha untuk lebih bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pupuk anorganik yakin menguntungkan?

16 Maret 2019   21:49 Diperbarui: 18 Maret 2019   14:49 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan Tanah Sawah (dokumen pribadi)

Pernahkah terpikir di benak kita betapa pentingnya kesehatan tanah bagi kehidupan kita? Mungkin banyak dari kita tidak pernah menghiraukan betapa pentingnya kesehatan tanah bagi hidup kita, sehingga untuk menyehatkan kembali pun jarang kita hiraukan. Sebelum kita membahas seberapa pentingnya tanah bagi kita dan menyehatkannya maka perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan tanah disini. Tanah merupakan salah satu media yang paling sering digunakan dalam bidang pertanian dalam kegiatan budidaya, dapat berupa budidaya tanaman pangan, non pangan, tanaman hias dan sebagainya. Selain menjadi media tanam, tanah juga berperan sebagai tempat menyimpan air dan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. 

Lalu ada pertanyaan yang muncul, "Mengapa kok perlu menyehatkan tanah lagi? Jelas-jelas tanah yang ditanami, tanaman itu sehat sehat saja. Kalau tanaman sehat berarti tanah juga sehat kan ya?". Memang kelihatannya jika tanaman sehat maka tanahpun tidak ada masalah, tetapi dibalik itu semua pernakah kita memikirkan seberapa banyak pupuk anorganik yang diberikan untuk tanaman supaya tanaman tampak "sehat"? Apalagi penggunaan pupuk anorganik sangat praktis dan mudah apalagi tanaman jadi tampak "sehat". Namun benarkah demikian? Jawabannya TIDAK. Penggunaan pupuk anorganik terlihat menguntungkan dalam segi finansial, namun itu hanya untuk jangka pendek, tidak demikian untuk jangka panjang.

Penggunaan pupuk anorganik yang dilakukan terus menerus dalam jangka yang lama akan menyebabkan kerusakan pada tanah tersebut. Kondisi tanah yang diberikan pupuk anorganik akan menjadi turun kualitas atau dapat kita sebut tidak sehat lagi. Menurut Lingga dan Marsono (2001) tanah yang selalu diberikan tambahan pupuk anorganik tanpa diimbangi pupuk organik akan menyebabkan tanah yang mudah mengeras, pH tanah yang tidak stabil, kesulitan tanah menyimpan air dan akan menyebabkan kesuburan tanah itu sendiri menurun.

Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan jelas akan merusak keadaan tanah yang digunakan sebagai media budidaya bagi para petani konvensional maupun modern. Kerusakan tanah ini akan memberi dampak yang merugikan bagi tanaman dan juga bagi manusia itu sendiri. Dampak utama yang akan dirasakan adalah turunnya kualitas hasil panen tanaman budidaya karena kesehatan tanah itu sendiri tidak baik. Tanah yang sudah tidak sehat tidak mampu membatu menyediakan kebutuhan tanaman, seperti tidak mampunya tanah menyimpan air dan unsur-unsur penting bagi tanaman.

Dampak lain yang akan muncul jika penggunaan pupuk anorganik berlebihan adalah turunnya aktivitas organisme dalam tanah yang menguntungkan bagi tanaman. Pada tanah yang sehat, tanaman sangat diuntungkan dengan kehadiran organisme tanah yang mampu bersimbiosis dengan secara mutualisme (saling menguntungkan). Tanaman akan mendapatkan kebutuhan unsur-unsur hara dari bantuan organisme tanah tersebut. Jika aktivitas organisme menurun maka tanaman akan menjadi kesusahan dalam mendapatkan kebutuhannya, oleh karena itu kualitas tanaman pun akan menjadi menurun.

Selain kualitas hasil tanaman yang menurun, ternyata penggunaan pupuk anorganik juga dapat merugikan manusia itu sendiri. Contoh yang dapat terjadi adalah pencemaran air karena pupuk anorganik dalam tanah yang terkena air tanah ikut hanyut dalam air.  Dalam kondisi ini air akan menjadi masam sehingga air yang tercemari sudah tidak dapat dikonsumsi lagi. Jika air ini sengaja atau tidak sengaja dikonsumsi maka akan meracuni manusia itu sendiri.

Ternyata penggunaan pupuk anorganik merugikan juga ya. Banyak dampak yang merugikan dalam jangka panjang. Tanah yang penting bagi kita ini sangat perlu menyehatkan kembali tanah yang sudah terlanjur menerima pupuk anorganik dengan berlebihan. Bagaimana cara menyehatkan kembali tanah tersebut? Cara yang dapat dilakukan adalah menambah bahan organik untuk tanah itu sendiri. Bahan organik adalah sumber hara tanaman dan sumber energi bagi mikroorganisme dalam tanah. peran bahan organik dalam tanah sangat penting untuk menunjang kesehatan tanah itu sendiri. Ternyata bahan organik yang terdapat dalam tanah mampu memberikan kemampuan pada tanah untuk mengikat air. Selain itu juga dapat memperbaiki struktur tanah supaya semakin gembur dan tentunya menjadi subur. Bahan organik juga berperan dalam meningkatkan aktivitas organisme dalam tanah karena bahan organik dapat memberi energi bagi organisme tersebut sehingga dengan tingginya aktivitas organisme tanah yang menguntungkan itu dapat membantu menyediakan hara bagi tanaman pada tanah tersebut.

Budidaya Sayur Organik Merbabu (dokumen pribadi)
Budidaya Sayur Organik Merbabu (dokumen pribadi)
Penambahan bahan organik dapat dilakukan melalui pemberian pupuk organik seperti pupuk kandang (kotoran hewan ternak) dan pupuk hijau yang mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Ada juga cara lain yang dapat juga dilakukan dengan cara mengembalikan residu (sisa) tanaman yang sudah dipanen. Limbah sisa panen yang berupa tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai penambah bahan organik untuk tanah. Cara penambahan residu ini dengan cara membenamkan sisa ke dalam lahan atau dapat juga dicampurkan dalam tanah supaya dapat terurai dan menjadi kompos. Dengan pembenaman residu hasil panen ini dapat menambah kandungan hara pada tanah.

Cara-cara inilah yang dapat meningkatkan kualitas tanah atau kesuburan tanah. Dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan menggantinya dengan pupuk organik maka kita sudah memulai untuk menyehatkan tanah kita kembali. Kalau tidak mulai dari kita mau siapa lagi?

SEHAT TANAH KITA, SEHAT KITA SEMUA!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun