Oleh: Julianda BM
Tragedi kecelakaan study tour yang berulang kali menggemparkan dunia pendidikan Indonesia bagaikan tamparan keras yang mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas.Â
Di balik duka dan trauma yang ditinggalkan, terbentang pertanyaan krusial: bagaimana cara kita mengubah tragedi ini menjadi momentum untuk menciptakan alternatif study tour yang inovatif, kreatif, aman, dan menyenangkan?
Study tour, dengan segala manfaatnya dalam memperkaya wawasan dan pengalaman belajar siswa, tak bisa dipungkiri menyimpan risiko yang tak boleh diabaikan.Â
Kecelakaan di jalanan, penipuan oknum tak bertanggung jawab, hingga berbagai insiden tak terduga lainnya, menjadi bayang-bayang yang menghantui setiap penyelenggaraan study tour.
Namun, alih-alih terjebak dalam rasa takut dan ragu, marilah kita jadikan tragedi ini sebagai titik balik untuk berinovasi dan berkreasi dalam merancang alternatif study tour yang lebih aman dan menyenangkan.Â
Di sinilah peran penting para pendidik, orangtua, dan seluruh pihak terkait untuk bersinergi, membuka cakrawala baru dalam dunia pembelajaran di luar kelas.
Mengapa Alternatif Study Tour Diperlukan?
Beberapa alasan mengapa alternatif study tour diperlukan: Pertama, meningkatnya risiko kecelakaan. Kecelakaan bus yang sering terjadi dalam study tour menunjukkan perlunya alternatif yang lebih aman.
Kedua, keterbatasan biaya. Study tour tradisional seringkali membutuhkan biaya yang besar, sehingga tidak semua pelajar dapat mengikutinya.
Ketiga, ketidakcocokan dengan kebutuhan belajar. Tidak semua tujuan study tour sesuai dengan kebutuhan belajar setiap pelajar.