Mohon tunggu...
Loreng Waruwu
Loreng Waruwu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hal yang mudah dilakukan oleh seseorang terasa susah kita lakukan. Iya, karena kita diciptakan dengan talenta yang berbeda-beda. Bukan dengan talenta yang sama. Itulah mengapa kita tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Karna kita makhluk sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Maria Dikatakan Bebas dari Noda Dosa Asal Sejak Saat Pertama Dikandung?

7 Maret 2021   18:03 Diperbarui: 7 Maret 2021   19:08 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Konsili Lateran dan Konsili Trente menegaskan tentang Maria, yaitu :

1.) Konsili Lateran. 

Dimana Konsili Lateran menegaskan bahwa Maria tidak bernoda dosa dan tetap perawan. 

Bernoda dosa ini berawal dari konsep dosa asal yang artinya : 

-Kecenderungan untuk berbuat dosa
-Keadaan tidak berahmat
Kemudian yang berikutnya yaitu

2.) Konsili Trente. 

Dimana Konsili Trente menegaskan : bahwa sejak saat pertama dikandung, Maria bebas dari noda dosa asal, berkat kasih karunia Allah, berdasarkan jasa Kristus. 

Konsili Lateran dan Konsili Trente mengatakan dengan tegas bahwa Maria bebas dari noda dosa asal sejak saat pertama dikandung. Noda dosa asal ini dibuat oleh manusia pertama yaitu Hawa dan Adam. Karena ketidaktaatan dan ketidaksetiaan merekalah yang membuat mereka jatuh dalam dosa. Bernoda dosa artinya bahwa kecenderungan untuk berbuat dosa dan keadaan tidak berahmat. 

Namun itu semua bukan karena kemampuannya sendiri, melainkan berkat kasih karunia Allah berdasarkan jasa Kristus dan juga rahmat pengudus. Dan tidak lepas dari ketaatan orangtuanya Maria. Yaitu Anna dan Yoakim. Dimana di dalam buku Orang Kudus Sepanjang Tahun yang di susun oleh Mgr. Nicolas Martinus Schneiders, CICM menjelaskan kepada kita bahwa Anna dan Yoakim adalah keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi kepada Allah dan sesamanya. 

Oleh karena itu keduanya layak di hadapan Allah untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah. Diceritakan juga bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Setiap tahun Yoakim membawa persembahan bagi Tuhan di Yerusalem. Yoakim dan Anna lama tidak mempunyai anak. Pada suatu waktu, ketika ia datang ke Bait Allah, ia diberitahu bahwa haknya untuk membawa persembahan dinyatakan hilang, sebab ia tidak mempunyai anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun