Mohon tunggu...
Lord Wahyud1st
Lord Wahyud1st Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterkaitan Kompleks Antar Teori Komunikasi Internsaional

9 Oktober 2018   23:12 Diperbarui: 9 Oktober 2018   23:53 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Teori, sering sekali kita mendengar kata tersebut disandingkan dengan kata yang lain seperti praktikum misalnya. Kelemahan teori itu ialah ia sangat komplikasi dalam menyatakan atau menjelaskan suatu fenomena, sehingga susah dipahami oleh kebanyakan orang. Terdiri dari puluhan bahkan ratusan dan bahkan bisa bertambah sesuai dengan perkembangan zaman. Teori komunikasi internsaional juga tidak akan pernah mati apabila muncul teori lainnya. Hal inilah yang menjadi kelebihan teori komunikasi internasional.

            Setiap teori memiliki latar belakang dan refleksi yang berbeda. Akan tetapi, setiap teori komunikasi internasional memiliki keterkaitan tersendiri antara satu dengan yang lainnya. Dimulai dari teori arus bebas informasi yang membuka peluang bagi teori-teori yang muncul setelahnya. Arus bebas informasi sendiri muncul menjelang akhir dari Perang Dunia II di negara Amerika Serikat. 

Pada dasarnya, teori ini dilatarbelakangi oleh pemilik media yang memperjuangkan kebebasan untuk mendapatkan hak menjual atau berbagi informasi secara bebas (leluasa). Mereka begitu memperjuangkan hal ini dikarenakan informasi sangatlah sukar di dapat di kala itu.

            Mereka, para pemilik media ingin mengambil informasi yang ada berdasarkan realita dan juga ingin membagikannya kepada khalayak selaku konsumen sehari-hari mereka agar mengetahui apa saja yang terjadi pada daerah-daerah yang lain. 

Mulai dari mengenai bagaimana keadaan dunia setelah selesainya Perang Dunia II yang banyak menelan korban jiwa, keadaan ekonomi setiap negara bahkan kondisi politik yang memanas karena adanya kesepakatan antar bangsa. Negara-negara barat yang menganut gaya hidup kapitalisme dan teori ini berdampak baik terhadap mereka karena media di barat tidak ditentukan oleh pasar global.

            Tak lama kemudian, dengan berkembangnya informasi yang tidak hanya antar daerah bahkan sampai lintas negara, perlahan-lahan muncullah teori Hegemoni. Konsep teori hegemoni pada komunikasi internasional digunakan untuk mengonseptualisasikan media sebagai kunci dari berbagai aspek. 

Sedikit sama dengan kinerja sinyal radio pada masa Perang Dunia, yang digunakan untuk memberikan propaganda kepada pihak musuh berupa ideology dan lainnya. Media digunakan untuk menyebarluaskan dan memelihara ideology yang dominan. Negara-negara maju dengan teknologi, ideology maupun inovasi secara perlahan dengan cara yang lembut menguasai negara-negara berkembang.

            Masuknya barang-barang yang diprakarsai oleh negara asing merupakan contoh kecil dari konsep Hegemoni yang dilakukan oleh negara-negara maju. Dengan adanya daya mengkonsumsi yang besar maka konsep hegemoni yang dilakukan akan semakin membesar juga. Konsep hegemoni akhirnya ditentang oleh teori Structure Imperialism. Structure Imperialism merupakan teori yang digambarkan mengutuk keras bagaimana dominasi negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang.

            Mempertanyakan dan juga menganalisis bagaimana sejarah dari negara-negara yang dikategorikan sebagai negara-negara dunia ketiga, structural imperialism juga memprediksi dan menganalisis bagaimana perkembangan negara-negara tersebut. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut merupakan negara-negara yang terpinggirkan. Faktor yang menunjang tersebut ialah negara tersebut pernah mengalami masa kolonialisasi, dan lemahnya keadaan politik dan ekonominya. Fakta lain juga mengatakan bahwa negara-negara dunia ketiga merupakan negara-negara yang tidak memilih untuk bergabung dengan blok manapun (non-blok).

            Teori-teori tersebut semakin lama semakin terikat dengan teori yang lainnya. Memiliki keterkaitan yang kompleks, berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak hanya ketiga teori diatas yang mempunyai keterkaitan satu sama lain, melainkan ada juga teori seperti Critical Theory yang tujuannya memanusiakan manusia, Discourse of Globalization yang mengedapankan perkembangan teknologi secara fundamental dan masih banyak lainnya. Hubungan antar teori tidak pernah lepas dari teori-teori lainnya, baik itu teori yang mendukung ataupun menentang teori sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun