1. menggunakan gestur tubuh ketika berbicara dengan orang lain, hal ini dapat mempermudah seseorag dalam memahami perkataan ataupun pembicaraan yang ingin disampaikan melalui gerakan tubuh atau isyarat.
2. membicarakan hal-hal yang bersifat relevan dengan kata atau situasi saat ini, misalkan di meja makan anda membahas atau mengatakan,"saya ingin garpu "daripada mengatakan," saya nanti pergi ke taman pakai apa ya"
3. jangan menggunakan intonasi yang keras ketika berbicara dengan orang yang mampu mendengar dengan baik, karena hal ini tidak dapat mengubah seseorang dalam memahami perkataan anda dengan benar.
4. berbicara dengan santai dan pelan atau sering memberikan jeda saat berbicara.
5. seseorang yang menderita afasial wernicke diharapkan untuk sering melakukan latihan baik mengulang bagaimana bunyi, nama benda dan lain-lain, seperti ketika di meja makan cobalah berikan pertanyaan yang ada didepannya, misalkan,"garpu sebelah mana nak?". hal ini memang sulit dan membutuhkan dokter terapis yang ahli dalam menyembuhkan afasial wernicke ini.
seseorang yang mengalami afasial wernicke pasti merasa sedih karena apa yang ia ucapkan dan bicarakan tidak dapat dimengerti oleh siapapun, tidak mendapatkan sesuatu yang dinginkan dan tidak mendapatkan petunjuk tentang apapun yang dibicarakan disebabkan pembicaraannya tidak memiliki makna, tentu saja hal ini membuat penderita afasia wernicke merasa frustasi karena kesulitannya dalam memahami bahasa seseorang dan juga seseorang kesulitan dalam memaknai apa yang ingin disampaikan oleh penderita afasia ini.
referensi
https://www.verywellmind.com/wernickes-area-2796017
https://www.neuroscientificallychallenged.com/blog/know-your-brain-wernickes-area
https://theaphasiacenter.com/2013/12/6-strategies-help-comprehension-wernickes-aphasia/