Berumur panjanglah!
Empat belas tahun sudah berlalu. Bukan waktu yang sebentar, karena rasanya masih baru. Baru ke-14.
Memang tidak mengenalmu sejak awal berdiri. Butuh waktu enam tahun lamanya, sampai kemudian kita bertemu. Saya senang menyebutnya sebagai takdir yang diusahakan.
Saya juga tidak menyangka bakal jadi cerita yang panjang. Delapan tahun dilalui bersama, sama-sama tumbuh dan berkembang. Bagaimana saya dulu vs. saya sekarang, kamu saksinya. Saya pun demikian. Sampai saya sering tidak sadar, ternyata lebih dari setengah usiamu sudah saya habiskan. Rasanya masih baru selalu.
Berjalan ke belakang. Berawal dari ketidaksengajaan, cerita saya dan kamu sudah sering saya pamerkan. Bukan karena tidak ada bahan, tapi karena saya memang menyukai bagaimana cara kita bertahan sampai hari ini di usiamu yang ke 14. Benar-benar seperti sudah direncanakan. Waktunya tepat. Sama di bulan kamu ada, beda tahunnya saja.
Di hari ini, bertepatan dengan hari kamu ada pertama kali, selayaknya doa untuk yang saya banggakan, saya berharap semua hal baik untukmu. Terima kasih telah ada membersamai. Meski semangat naik turun, tapi saya tidak pernah hilang. Saya masih di sini. Masih ada rindu, walau tidak datang melulu. Kompasiana sudah menjadi bagian hidup saya. Ehem.
Tidak penting nama saya dikenal atau tidak oleh pembaca, yang penting tulisan yang pernah saya lahirkan di sini bisa selamat bermanfaat dan tidak merugikan. Saya percaya setiap tulisan punya caranya sendiri untuk dipertemukan, dan lewat kamu, saya mempercayakan keajaiban itu.
Selamat ulang tahun ke-14 Kompasiana, ruang opini untuk semua. Di tanggal cantik makin asyik.
Salam sayang,
Listhia H. Rahman