Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Memoriam Profesor Multitalenta, Edi Dharmana

11 Januari 2021   21:21 Diperbarui: 11 Januari 2021   22:23 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profesor Edi Dharmana dengan panahnya | diambil dari facebook beliau

"Prof, ada cerita yang belum sempat saya ceritakan."

Saya baru saja membuka koper untuk menata baju di minggu siang itu. Namun sebuah notifikasi dari seorang sahabat membuat saya melupakan baju-baju yang rencananya saya tata.

Ada yang lebih berantakan dari isi koper, hati saya setelah membaca pesan yang saya harap tidak pernah benar tetapi itu adalah kenyataan.

"Prof Edi meninggal." begitu pesan singkat yang membuat hati saya ingin menyangkal.

Bermula dari Kabar Itu...
Beberapa waktu lalu banyak teman-teman yang menginfokan kondisi Prof. Edi sedang tidak baik-baik saja. Beliau membutuhkan donor plasma konvalesen. Ya, Prof. Edi terkena covid.

Saya sedih  dan tak hanya saya. Banyak yang peduli dengan berusaha membantu meski hanya dengan membagikan informasi tersebut di laman media sosial masing-masing.

Sebenarnya sebelum berita itu ada, ada curiga yang saya simpan. Soal  aktivitas digital Prof  Edi terutama di media sosial facebook yang sempat beberapa hari tidak saya deteksi padahal biasanya beliau cukup aktif. Selalu ada yang dibagikan, apa saja.

"Ada apa?" batin saya terjawab dengan jawaban yang tidak ingin saya isi begitu.

Singkat cerita, setelah berita donor plasma itu banyak beredar, saya sempat lega karena ternyata beliau kembali aktif di facebook-nya

Saya pikir dan berharap Prof. Edi sudah lebih baik dari sebelumnya. Saya jelas senang jika korona akhirnya beranjak  pergi dari tubuh beliau. Sebab saya juga sudah rindu melihat beliau meski hanya dari jejak digital yang beliau buat.

Profesor Edi Dharmana yang Akan Saya Kenang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun