Khas Sujiwo tejo, ada saja dialog yang menggelitik. Satire tapi lucu. Tentu tidak lupa juga kutipan-kutipan Sujiwo Tejo pun ikut disisipkan dan juga lagu-lagu seperti "anyam anyaman nyaman", "utang rasa" sampai lagu yang sama dengan judul drama musikal ini, "ceuk aing"
Suka Duka Pementasan Virtual
Ada suka ada duka. Begitu juga dalam pementasan malam itu. Dimana letak dukanya adalah saya sempat kesulitan untuk mengakses tautan menuju pertunjukkan. Sempat panik, tetapi ternyata saya tidak sendiri.
Ya, malam itu -yang saya pikir tidak sedikit jumlahnya- mengeluh karena selalu gagal yang tidak sebentar. Saya sendiri berusaha untuk masuk sampai menghabiskan waktu nyaris satu jam lebih. Padahal jadwal pementasan pukul 8 malam.
Usaha dari setengah jam sebelum dimulai juga sia-sia. Waktu itu saya sempat mengira bahwa mungkin koneksi saya yang bermasalah, tapi bukan.
Beruntunglah, ketika saya mengontak tim lewat whatsapp keluhan saya diberi solusi. Saya juga menghubungi via Instagram, yang ternyata juga sama-sama direspon.
Malam itu, sekitar jam setengah sembilanan, saya berhasil menonton walau harus menerima kenyataan saya tidak bisa menyaksikan secara utuh. Karena beberapa kali selalu gagal memuat atau menunggu karena buffering.
Pentas selesai, tapi saya masih belum menemukan alurnya. Sampai kemudian saya diberitahu tim bahwa besok akan diberi akses untuk menonton rekaman ulang. Alhamdulillah.
Malam kemarin, di tanggal 31 Agustus, akhirnya saya menonton secara utuh. Malam itu tepat di tanggal Mbah Tejo berulang tahun. Panjang umur ya, Mbah.
Meski harus menonton secara virtual dan dengan kendala-kendala yang dihadapi saya sebagai penonton, saya bisa menikmatinya.