Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Serba-serbi Daging Kurban

31 Juli 2020   06:14 Diperbarui: 8 Juli 2022   11:49 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi daging kurban yang disimpan di kulkas. (sumber: dreamstime.com via kompas.com)

Apa yang kamu rindu dari Idul Adha?

Selain idul Fitri, Idul Adha menjadi hari besar yang dinantikan kedatangannya oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. 

Diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah, hari raya ini disebut juga dengan lebaran haji sebagaimana memang menjadi pertanda puncaknya ibadah haji yaitu wukuf di Arafah.

Peringatan Idul Adha juga memiliki makna sebagai pengingat kita tentang peristiwa penyembelihan Nabi Ismail oleh Ayahnya, Nabi Ibrahim, yang kemudian digantikan dengan hewan kurban. 

Wujud pengorbanan yang sampai hari ini kita contoh sebagai tanda ketakwaan kepada-Nya. Dari peristiwa itu jugalah Idul Adha kita kenal dengan Hari Raya Kurban.

Menengok Nilai Gizi Daging Kurban

Di Indonesia, kambing dan sapi adalah contoh hewan kurban yang biasa dimanfaatkan. Sama seperti warnanya, adanya kandungan besinya yang tinggi dibandingkan ikan dan ayam membuat daging ini dijuluki dengan daging merah.

Jika dilihat dari gizinya, kedua daging ini tidaklah jauh berbeda. Sama-sama menjadi sumber protein hewani. Di mana jenis proteinnya mengandung sembilan asam amino esensial (tidak bisa diproduksi oleh tubuh) yang digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh kita.

Begitupula dengan kandungan vitamin dan mineral. Keduanya bisa menjadi sumber vitamin B12 (yang baik untuk pembentukan darah dan fungsi otak), seng (untuk pembentukan hormon), selenium (punya banyak fungsi penting dalam tubuh), niasin dan zat besi.

Zat besi yang dikandung dalam daging sapi dan kambing adalah jenis heme. Di mana membuat penyerapannya lebih efektif dibandingkan dengan sumber besi yang kita konsumsi dari tumbuh-tumbuhan atau nabati (non-heme). Itu sebabnya, tidak salah jika konsumsi daging merah menjadi salah satu cara untuk mengatasi anemia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun