Bu Roto adalah Bu Wahini
Seperti kebanyakan nama panggilan ibu-ibu yang selalu diambil dari nama suami, begitu juga beliau. Nama lengkapnya Wahini, namun lebih dikenal dengan Bu Roto, Istri dari Pak Roto -seorang marbut masjid kami-
Istri yang Selalu Mendukung Suami dan Keluarganya
Usianya memang tidak muda lagi, sudah 58 tahun. Namun bukan berarti beliau cukup menunggu sebagai ibu rumah tangga semata, kegiatan di luar pekerjaan rumah masih sanggup beliau lakoni. Seperti membantu suami turun ke sawah, memastikan tanaman yang beliau tanam bisa jadi tumbuh.
Apalagi kali ini lahan yang ada bisa ditanami tembakau. Meski dengan sistem paron, bagi hasil antara petani dan pemilik tanah, rasanya Alhamdulilah.
Selain sebagai istri, beliau adalah ibu dari dua anaknya. Namanya Atun (20) dan Achmad (17). Anak yang pertama memang sedang tidak tinggal di rumah beberapa tahun belakangan ini karena memilih untuk mengadu nasib di negeri seberang, Malaysia. Sedangkan anak kedua masih bersamanya, masih sekolah di salah satu sekolah kejuruan yang cukup terkenal di kota kami, Temanggung.
Sebagai seorang Ibu tentu tidak mudah melepas anak perempuan menjadi jauh. Beda kota saja sudah rindu, apalagi beda negara yang membuat tidak selalu bisa menjadi tatap muka.
Untunglah anak perempuan beliau masih tetap mengingat keluarga dengan menyempatkan cuti meski tidak bisa dilakukan tiap tahun. Beliau cuma modal kepercayaan, percaya bahwa anaknya akan baik-baik saja.
Berpisah jauh memang susah. Namun demi kebaikan anak, beliau mulai mencoba mengambil sisi manisnya perjuangan anak dari seberang sana yang sudah mulai bisa membantu kedua orangtuanya, juga adik yang masih menuntut pendidikan di bangku sekolah
Menjadi jauh dari anak pertama membuat beliau berharap bahwa anak keduanya tidak perlu jauh-jauh lagi.