Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Viralnya "Flash Mob" Beksan Wanara di Malioboro, Sukses Bikin Kagum!

30 Juni 2019   21:27 Diperbarui: 30 Juni 2019   21:41 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja memang nggak ada matinya!

Barangkali salah satu keberuntungan di dunia ini adalah bisa tinggal di bawah langit kota Jogja. Kota yang menciptakan banyak cerita juga kenangan. Membuktikan bahwa panggilan Jogja Istimewa bukan sekadar lirik lagu tapi memang benar,ya.

Satu kota dengan banyak panggilan. Itulah Jogja. Selain sebagai kota pelajar, Jogja juga dikenal sebagai kota yang berbudaya. Salah satu buktinya adalah dengan banyaknya agenda festival seni dan budaya yang sering digelar di kota yang memiliki makanan khas gudeg ini. 

Seperti yang juga akan digelar pada bulan Juli nanti. Sebuah acara yang jangan sampai dilewatkan. Apalagi melihat cara 'iklan'-nya yang tidak biasa, yang sempat menjadi banyak tontonan masyarakat tak hanya lingkup warga jogja pun lebih luas lagi masyarakat Indonesia atau bahkan dunia? Sempat viral!

Flash mob Viral di Malioboro


Oya, sebelumnya saya juga sempat bingung untuk mengartikan flash mob ke dalam bahasa Indonesia. Sebab, dalam kbbi pun belum memuatnya. Mencoba menelusuri cuitan Uda Ivan Lanin juga tidak ketemu padanan kata yang pas. Jadilah pada tulisan ini saya tetap menggunakan istilah Flash mob,ya.

Meski sama-sama di Jogja, nyatanya saya justru tahu soal ini lewat media sosial. Dari seorang teman di facebook. Seingat saya durasinya juga tidak terlalu lama. Tidak full version. Namun, cukup berhasil membuat saya terharu sekaligus merinding. Bukan karena seram, tapi merinding karena saking kagum, gitu.

Padahal sebelumnya saya sudah sering melihat tontonan dengan model tarian flash mob  walau dari laman berbagi video seperti youtube. Cuma yang ini memang terasa berbeda karena yang saya lihat adalah  flash mob  dengan membawa unsur tarian buatan dalam negeri sendiri. Ada rasa bangga karena tarian yang ditampilkan berupa tarian tradisional, yang tidak kalah seru dan mengagumkan. Belum lagi musiknya yang selalu bikin saya ingin ikut menari. HAHA. Kerennnn!

Bukan saya saja ternyata yang menjadi demikian. Beberapa komentar warganet hampir senada. Rata-rata positif. Bahkan ada juga yang ingin menjadi terlibat untuk ikut bisa menari bersama. Ya, memang menarik sih.

Flash mob yang dilakukan pada Selasa (18/6) sore ini makin menarik perhatian karena dibuka oleh seorang anak dengan wajah oriental namun begitu lancar menarikan tarian jawa. Saya pun sempat menduga, jangan-jangan anak ini bukan orang Indonesia. Hehe. Namun, ternyata dugaan saya tidak sepenuhnya benar, bersumber dari krjogja.com, diketahui anak itu bernama Mohan Kalandara (Momo), putra kedua pasangan seniman tari Jeanie Park dan Lantip Kuswala Daya. Ada darah korea yang memang mengalir di darahnya. Pantas, wajahnya memang tidak njawani tapi begitu fasih menari. Kereeennn baatss!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun