Mohon tunggu...
Lisnawati
Lisnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Prodi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) sedang melakukan KKN Tematik 2021.

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Cahaya Pelita Bandung Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Video dan Poster

31 Juli 2021   13:45 Diperbarui: 31 Juli 2021   14:42 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sudah lebih dari setahun sejak pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, yang mana adanya pandemi ini berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, bahkan per tanggal 25 Juli 2021 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru untuk memperpanjang masa PPKM Level 4 sampai 02 Agustus 2021. Selama masa PPKM tersebut, aktivitas masyarakat sangat dibatasi. Salah satunya yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini adalah bidang Pendidikan. Seluruh sektor di dunia pendidikan ini harus mengalami penutupan karena sekolah merupakan tempat yang selalu memiliki banyak orang di dalam satu tempat. Tetapi, penutupan ini bukan berarti peserta didik tidak belajar sama sekali. Pemerintah membuat kebijakan program pembelajaran dilakukan secara daring sebagai langkah yang paling tepat, efektif dan efisien untuk melakukan pembelajaran di tengah kondisi pandemi saat ini. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih menjadi jalan terakhir yang dapat diambil oleh para pengampu kebijakan di dunia pendidikan. Dapat kita amati bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran daring, komponen penting bukan hanya peran guru sebagai tenaga pendidik saja, tetapi peran orang tua sebagai pendamping sangatlah penting bagi kelancaran pembelajaran daring siswa di rumah.

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia ikut berperan aktif dalam berkontribusi mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah pandemi sekarang ini. Pelaksanaan kegiatan KKN tersebut tidak hanya untuk kewajiban mahasiswa dalam menyelesaikan mata kuliah saja, namun juga bertujuan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa untuk berkontribusi bagi masyarakat. Salah satu program KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah membangun desa melalui bidang pendidikan dan ekonomi. Dalam bidang Pendidikan SD Cahaya Pelita yang beralamat Jalan Babakan Ciparay No. 251/194 Kota Bandung merupakan salah satu sekolah yang menjadi sasaran program kegiatan KKN ini.

Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), membuat daya minat anak menurun dalam belajar atau membaca, karena keterbatasan pemahaman menggunakan media komunikasi jarak jauh Zoom, Google Meet dan sebagainya. Akhirnya selama pandemi berlangsung kegiatan belajar mengajar di SD Cahaya Pelita hanya menggunakan media pembelajaran melalui aplikasi WhatsApp. Aplikasi WhatsApp memang mempermudah dalam mengirim materi atau soal latihan pembelajaran, namun hal tersebut dinyatakan masih kurang efektif, diakibatkan tidak ada interaksi langsung antara guru dengan siswa yang mengakibatkan siswa malas belajar. 

Menurut ibu Kokom, salah satu wali murid SD Cahaya Pelita menyatakan bahwa, "Anak belajar di rumah susah, karena daya minat anak dalam belajar ataupun membaca sangat menurun, adapun ada kesulitan dalam membujuk anak harus belajar daring. Dan merasa selama belajar daring ini tidak ada kemajuan dalam daya minat anak untuk belajar, berbeda ketika belajar tatap muka langsung (Luring). Saya pun ada rasa ketakutan jika belajar daring terus, kemampuan anak saya tidak berkembang". (Wawancara Pribadi, 17 Juli 2021). Dalam kasus tersebut, sebagai tenaga pendidik, guru sudah mengupayakan kepada siswa untuk menyiapkan materi secara tatap muka, akan tetapi terhambat oleh kurangnya pemahaman orang tua siswa dalam menggunakan aplikasi komunikasi jarak jauh seperti Zoom, Google Meet, dan sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara, di dapatkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar di SD Cahaya Pelita baru menggunakan media pembelajaran melalui aplikasi WhatsApp. Hal tersebut di dasari karena ada faktor kendala yang dialami oleh orang tua siswa tidak bisa menggunakan aplikasi komunikasi jarak jauh seperti Zoom, Google Meet, dan sebagainya. Kemudian orang tua pun tidak mendapatkan sosialisasi atau edukasi dari para guru terkait cara penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut. Selain itu juga adanya jaringan internet yang tidak memadai. Dengan adanya faktor-faktor tersebut, menjadikan para guru menggunakan media pembelajaran atau menyampaikan materi hanya melalui aplikasi WhatsApp. Namun, hasil nya siswa tidak begitu tertarik dalam belajar, motivasi nya menurun dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga peserta KKN di sekolah SD Cahaya Pelita mendampingi guru untuk menyiapkan media pembelajaran berupa video dan poster materi yang sedang di pelajari oleh siswa, selain menyiapkan video dan poster pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi belajar bagi para siswa.

Menurut Sheehan salah satu siswa kelas 4B SD Cahaya Pelita "Dengan menggunakan media pembelajaran video, mudah di mengerti, menarik dan lebih semangat dalam belajar dan mengerjakan tugas soal latihan yang diberikan". (Wawancara Pribadi, 27 Juli 2021). Dari hasil wawancara tersebut dapat kita amati bahwa siswa dalam pemberian bahan materi lebih semangat belajar dengan menggunakan video. Adapun sebagai tenaga pendidik, guru sudah berusaha untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka melalui Zoom, Google Meet, dan sebagainya agar mengupayakan siswa-siswa dapat memahami belajar lebih baik, namun hal tersebut tidak bisa direalisasikan karena adanya keterbatasan orang tua. Oleh sebab itu guru harus mencari alternatif pembelajaran yang menarik tanpa menggunakan media pembelajaran secara tatap muka melalui Zoom, Google Meet, dan sebagainya. Solusinya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran video dan poster.

Penulis: Lisnawati 

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun