Mohon tunggu...
M Khalish Yusuf M
M Khalish Yusuf M Mohon Tunggu... Jurnalis - seorang yang suka menulis

life is simple

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjelasan Deja Vu

20 November 2019   07:58 Diperbarui: 20 November 2019   08:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepertinya hampir setiap orang pernah mengalami deja vu, di mana mengalami perasaan aneh dalam situasi yang baru. Maksudnya, dengan deja vu kamu akan merasa berada dalam situasi atau lingkungan yang sama sekali baru, tetapi rasanya pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Namun, kamu tidak bisa sama sekali untuk menjelaskannya. 

Seorang psikolog terkemuka, Valerie F. Reyna, menyatakan perasaan deja vu diawali oleh memori palsu. Ini merupakan disasosiasi memori, yang membedakan realitas dari ingatan. Ada berbagai macam pengalaman disasosiatif yang bisa terjadi.

Terkadang kamu tidak dapat memastikannya, apakah kamu memimpikan sesuatu atau mengalaminya, apakah kamu melihatnya di film atau terjadi dalam kehidupan nyata. Pasti kamu pernah kan berpikir seperti itu?

Penjelasan lebih mudahnya saat terjadi Deja Vu otak merespon bahwa hal yg sedang dialami itu seperti pernah ditemukan di mimpi, itu terjadi karena otak kita langsung mengambil kesimpulan bahwa hal ini sudah terjadi sebelumnya. seperti dalam video ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun