Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Adu Domba Makin Merajalela Usai Pemilu 2019

22 Mei 2019   00:31 Diperbarui: 27 Mei 2019   10:48 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sudah beredar berita dan ajakan menggelar aksi unjuk rasa serta pengerahan "people power" untuk menolak hasil Pemilu 2019. 

Saya tidak sengaja melihat slogan iklan mengenai adu domba, tapi kok kena di hati. Justru beberapa hari yang lalu saya sempat adu debat di media sosial mengenai korban yang meninggal akibat pembacokan ketika mengikuti Sahur On The Road (SOTR) yang pelakunya adalah gengster anak-anak muda.

Lawan bicara saya mengatakan kejadian ini hanyalah pengalihan isu, setiap pilpres selalu ada kejadian macam ini. Lalu yang lain juga mengatakan polisi sibuk mengurus pemilu serta dikatakan juga disuap oleh 01. Melihat mereka berkomentar seperti itu, satu-satu saya ladeni.

Penangkapan layar gawai di medsos saya
Penangkapan layar gawai di medsos saya
Pertama pengalihan isu agar masyarakat tidak konsen dengan pemilu. Ini hoaks yang sangat tidak berperikemanusiaan karena menyangkut nyawa manusia. Fakta berkata dilansir dari harian Kompas mengatakan setiap tahun, pada saat menjelang lebaran, gangster-gangster ini selalu muncul.

Sedangkan mengenai polisi sibuk mengurusi pemilu, padahal jelas-jelas polisi sudah menangkap para gangster bersamaan dengan pemberitaan kematian korban yang kami saling balas komentar. Terlihat betapa rendahnya daya literasi mereka.

Mengenai 01 yang dituduh menyuap polisi jelas-jelas hoaks yang tidak terstruktur, tidak sistematis dan sayangnya makin masif. Singkat kata, mana buktinya?

Jawaban saya juga dikomentari bahwa polisi memang tugasnya untuk menjaga keamanan, harus konsekuen, harus selalu ada ketika ada kriminalitas mereka harus ada di sana.

Waduh, makin melenceng saja debat ala media sosial ini. Dia pikir NKRI itu hanya seluas Jakarta, Iron Man dkk saja tidak 24 jam menjaga dunia, apa lagi polisi. Saya 'tuh makin geleng-geleng kepala sambil mengetik jawaban.

Ditambah lagi dia menyatakan kalau polisi digaji oleh rakyat, wajarlah mereka harus berkorban setiap detiknya untuk rakyat Indonesia tercinta. Wow, tiba-tiba muncul keinginan untuk membenturkan kepala saya ke kasur, untuk tes apakah mimpi atau tidak? Balasan saya hanya pertanyaan apakah dia sudah membayar dan lapor pajak secara benar? Dia sudah memberikan apa ke negara Indonesia?

Pengumuman Proses Rekapitulasi Pemilu Tuntas

Baiklah, saya tarik ke situasi terhangat hari ini, di mana sebagian masyarakat mengemukakan pendapat bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) curang. Ya, KPU, Senin (20/05/2019) malam, menuntaskan rekapitulasi nasional hasil Pemilu 2019 untuk pemilihan presiden-wakil presiden dan pemilihan anggota legislatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun