Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Untuk Semesta, untuk Indonesia

2 Februari 2020   19:06 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:17 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jateng.tribunnews.com

Menurut Agustinus yang mengutip pernyataan Apay Janggut, tetua-tokoh adat yang mempertahankan hutan adat, tanah seperti Ibu dan air adalah darahnya. Untuk itu, mereka harus selalu dijaga untuk kelangsungan hidup manusia.

Selain gambaran asli hutan dengan pohon-pohon besar di pedalaman hutan Kalimantan, bagian ini menceritakan prosesi pesta adat untuk mensyukuri hasil panen yang disebut Gawai. Para laki-laki berpakaian adat Dayak semarak berwarna-warni indah menghiasi layar.

Tanpa kita sadari cerita berpindah ke Bea Muring, Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang Romo Marselus Hasan. Ia bersama warga menginisiasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Setelah enam tahun, PLTA ini rusak diterjang banjir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banjir tersebut disebutkan karena lingkungan yang dirusak manusia.

Selain memperbaiki secara swadaya bersama warga, Romo mengajak warga untuk melakukan pertobatan ekologis dalam khutbah-khutbahnya.  Pertobatan yang dimulai dengan menjaga dan memelihara lingkungan seperti sabda Tuhan dalam Kitab Kejadian.  PLTA yang dikembangkan oleh Romo dan warganya ini merupakan teknologi mikro-hidro yang disebut ramah lingkungan.

 Setelah dari NTT kita ke kampung Kapatcol, distrik Misool Barat, Raja Ampat, Papua Barat. Cerita dibuka dengan informasi Raja Ampat adalah rumah dari hampir 75% terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kampung ini menerapkan Sasi yaitu kesepakatan adat yang melarang masyarakat mengambil hasil laut di daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Pada tahun 2010, untuk pertama kalinya kampung ini menyelenggarakan Sasi yang seluruhnya dilakukan oleh perempuan dengan dukungan gereja. Pemimpinnya Mama Almina Kacili. Film ini menangkap prosesi pembukaan Sasi selama seminggu, setelah ditutup selama 6 bulan.

Dengan hanya menggunakan kacamata renang, Mama-mama menyelam langsung mengambil hasil laut. Hasilnya pun luar biasa. Ada Teripang Emas besar, Lola (Siput Laut) yang berlimpah, dan juga Lobster. Mama-mama yang hebat.

Cerita keempat dan kelima adalah cerita tentang Tengku Muhammad Yusuf, Imam di Desa Pameu, Aceh dan Iskandar Waworuntu di Yogyakarta. Keduanya menggunakan nilai-nilai Islam dalam mencintai dan upaya menyelamatkan lingkungan. Tengku Yusuf mengingatkan warga dalam khutbah-khutbahnya tentang kerusakan hutan karena ulah manusia yang berdampak pada kerusakan habitat alami gajah liar.

Film ini menuliskan dalam satu generasi, gajah Sumatera kehilangan 50% populasinya dan 70% habitatnya. Ditambahkan, sejak 1990, hampir setengah dari hutan primer Sumatera telah dibabat habis, sebagian besar untuk kepentingan industri. Dan film ini menggambarkan gajah-gajah yang memasuki wilayah dan merusak ladang warga.

Cerita Iskandar Waworuntu adalah cerita tentang cinta atas Islam yang mendatangkan banyak energi untuk mengikuti sunnah Nabi terutama untuk berbuat baik terhadap alam dan isinya. Ia menjalankan apa yang disebut sebagai praktek thayyib (Bahasa arab yang berarti baik).

Ia menekankan pada kesatuan dari kehidupan termasuk tahu apa yang kita makan karena kita juga harus memberikan rahmat pada tubuh kita. Ia mengembangkan permakultur yang berbasiskan Islam. Menyuburkan tanah yang tandus dan gersang menjadi  berkah dan rahmat bagi warga, alam sekitar dan terutama pada diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun