Mohon tunggu...
Lisa Puspa Karmila
Lisa Puspa Karmila Mohon Tunggu... Universitas Indonesia

Bidan yang kadang menulis, kadang bercerita. Tidak selalu menulis, tapi percaya setiap tulisan bisa jadi ruang berbagi pengalaman dan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisa Tetap Tenang di Tengah Dunia yang Ramai?

5 Oktober 2025   22:12 Diperbarui: 5 Oktober 2025   22:12 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menenangkan diri (Sumber: Pexels.com)

Ada masa di mana satu hal kecil bisa bikin emosi level dewa.
Kayak misalkan udah chat "OTW" dari tadi, padahal masih di kamar pake handuk. Asli ini menyebalkan banget, apalagi untuk orang yang sangat ontime. hehe..
atau yang paling bikin darah naik adalah udah sabar antre dari tadi, eh ada yang nyelonong depan dengan wajah polos. hehe.. 

Dulu, hal-hal kecil kayak gini bisa langsung bikin aku ngerasa jadi versi Hulk dalam 5 detik. Tapi lama-lama, aku sadar... capek juga, ya, marah terus? Apalagi setelah marah, yang pusing malah diri sendiri. Orangnya mah entah sadar, entah nggak. haha.. 

Ternyata, tenang itu juga seni.
Dan seni ini cuma bisa dikuasai kalau kita udah sering banget diuji atau sebut saja si paling di uji.. haha.. 

1. Marah Itu Manusiawi, Tapi Nggak Semua Harus Ditumpahkan

Kita semua pernah marah, dan itu wajar. Tapi kadang yang bikin lelah bukan masalahnya, melainkan cara kita bereaksi. Ada orang yang marah besar cuma karena pesan WA-nya dibaca tapi nggak dibalas. Padahal, bisa jadi HP-nya ditinggal di kasur sambil rebahan jadi bukan karena ilfeel. (Atau mungkin memang ilfeel, tapi ya sudah lah..haha).

Belajar nggak cepat marah artinya belajar memilah: mana yang penting untuk dihadapi, mana yang cukup di "mute" saja.

2. Dunia Memang Drama, Tapi Kita Nggak Harus Ikut Main

Zaman sekarang, semua orang punya panggung dan sayangnya, nggak semua paham cara turun dari panggung itu.
Media sosial jadi tempat paling gampang buat ngetes kesabaran. Dari komentar nyinyir, debat receh, sampai orang yang upload "kode" tapi marah kalau ditanya.

Pelan-pelan disini belajar bahwa kita nggak harus ikut semua drama.
Kalau hidup udah kayak sinetron, ya minimal jangan ikut jadi pemain antagonisnya.

3. Tenang Itu Butuh Latihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun