Indonesia masih kekurangan pemimpin bangsa yang sungguh peduli dan mau memperjuangkan rakyat, yang menjunjung tinggi etika dan mau mendengar aspirasi rakyat.
Indonesia masih kekurangan pemimpin bangsa yang sungguh peduli dan mau memperjuangkan rakyat, yang menjunjung tinggi etika dan mau mendengar aspirasi rakyat. Dari masalah ini, masih timbul banyak masalah lain, seperti kesenjangan ekonomi, ketidakadilan, dan kerusakan lingkungan. "Masalahnya, etika itu hanya menjadi ornamen. Teks mati yang tak punya arti. Soal krisis keteladanan rasanya itulah kenyataan yang ada." Maka, sampah plastik yang menggunung hanyalah cermin dari krisis etika yang lebih besar: negara gagal memberi teladan, masyarakat gagal membangun kepedulian.
Sampah plastik bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga simbol dari cara bangsa ini memandang dirinya sendiri. Apakah kita akan terus membiarkan sungai, laut, dan jalanan dipenuhi plastik, sementara janji-janji kebersihan hanya menjadi teks mati? Ataukah kita berani membangun budaya bersih yang nyata, dimulai dari kesadaran individu hingga kebijakan negara yang konsisten?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI