Semarang (05/7), saat ini PPKM Darurat terus berlanjut dan belum ada tanggal pasti kapan PPKM ini benar-benar berakhir. Banyak sekali masyarakat-masyarakat yang sempat kehilangan pekerjaannya dan penghasilannya. Hal ini membuat masyarakat sangat bingung bagaimana cara menambah penghasilan dari rumah saja dan bahan pun juga ada dirumah.
Program ini diadakan untuk mencapai setidaknya tiga goals dalam SDG’s. Apa itu SDG’s? SDG’s merupakan singkatan dari Sustainable Development Goals yaitu sebuah rencana aksi yang disepakati oleh para pemimpin dunia dan berguna untuk melindungi lingkungan, mengakhiri kemiskinan dan ketidakseimbangan. Tiga goals yang akan didapatkan dalam program kerja KKN ini adalah meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga memberi inovasi dalam berindustri, dengan itu kita dapat menurunkan tingkat kemiskinan yang ada. PPKM membuat semua menjadi sangat terbatas.
Banyak sekali buruh yang tidak mendapatkan upah dari perusahaannya atau mungkin dibayarkan hanya 50 persen dari biaya upah biasanya karena Work From Home (WFH). Hal itu membuat masyarakat sedih dan harus memutar otak untuk mencari biaya tambahan.
Terlihat jelas PPKM yang berlangsung memberikan dampak terutama bagi ekonomi warga, yang mana tidak bertambah dan terus terpuruk. Tema KKN kali ini bersinggungan dengan meningkatkan ekonomi warga, yaitu “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) Melalui Kuliah Kerja Nyata”. Hal ini membuat Saya, Lintang Galuh S, selaku peserta KKN Tim II UNDIP 2021, ingin mengajak masyarakat sekitar mulai berinovasi menciptakan hal baru dalam dunia berbisnis.
Mahasiswa UNDIP membawa program ini bersangkutan dengan tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode II tahun 2021, yang mana merupakan sebuah ajakan untuk warga desa Ngaliyan produktif di masa PPKM dan juga membantu menciptakan goals dalam program ini di masyarakat. Mahasiswa mengajak warga desa Ngaliyan khususnya ibu-ibu untuk menyimak pembuatan masker kain dengan bahan perca yang ada di rumah. Dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan mobilitas masyarakat, kami melakukannya secara door-to-door dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat mencegah penyebaran covid-19.
