Mohon tunggu...
lintang anzila falah
lintang anzila falah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis harga pangan global:Indonesia harus waspada

30 Juni 2025   15:27 Diperbarui: 30 Juni 2025   15:27 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia tengah menghadapi ancaman serius berupa krisis harga pangan global. Perang Rusia-Ukraina yang belum kunjung usai, perubahan iklim ekstrem dan kebijakan proteksionis negara-negara produsen telah menyebabkan lonjakan harga berbagai komoditas pangan utama seperti gandum,beras hingga minyak nabati. Kondisi ini bukan hanya berdampak pada negara maju tetapi juga sangat dirasakan oleh negara berkembang termasuk Indonesia.

Beras sebagai makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia turut mengalami tekanan harga. Ketergantungan Indonesia pada impor beras dari negara seperti Thailand dan Vietnam membuat posisi kita semakin rentan. Ketika negara-negara tersebut membatasi ekspor demi menjaga stok domestik Indonesia tidak punya pilihan selain membeli dengan harga tinggi atau menanggung risiko kelangkaan pangan.

Selain itu perubahan iklim menyebabkan produksi dalam negeri tidak bisa diandalkan sepenuhnya. Petani menghadapi cuaca yang tak menentu banjir dan kekeringan yang mengurangi hasil panen. Di sisi lain biaya produksi seperti pupuk dan bahan bakar juga ikut melonjak karena disrupsi pasokan global.

Dalam menghadapi fenomena ini Indonesia harus memperkuat ketahanan pangan secara menyeluruh. Diversifikasi sumber pangan lokal,subsidi pupuk yang lebih tepat sasaran dan penguatan program cadangan pangan nasional mutlak diperlukan. Lebih jauh pemerintah harus berani berinvestasi besar pada inovasi pertanian modern yang efisien,tahan iklim dan ramah lingkungan.

Sebagai mahasiswa Agribisnis,saya percaya bahwa solusi jangka panjang terletak pada reformasi sistem agrikultur yang berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian. Dunia boleh bergejolak tetapi Indonesia harus berdiri kokoh dengan kekuatan pangan dalam negeri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun