Seperti yang kita tahu denpasar salah satu kota besar yang ada di pulau bali dan menjadi ibukota provinsi bali. Denpasar sendiri banyak sekali umkm dan juga wisata yang berdampak bagi masyarakat sekitar khususnya yang berada di kota denpasar dan sekitarnya. Banyak sekali orang yang merantau atau mencari pekerjaan di pulau bali khususnya di kota Denpasar sendiri. Letaknya yang strategis dekat bandara I Gusti Ngurah Rai menjadikannya selalu di kunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Wisatanya yang banyak sekali dan pengusaha dari yang kecil hingga yang besar berdampak bagi perekonomian denpasar dan sekitarnya.
Sektor wisata yang menjadi penopang perekonomian bali dimana dari sektor wisata tersebut banyak sekali kegiatan masyarakat yang membuka usaha di kawasan itu terutamanya para umkm kecil, menengah, hingga yang berskala besar. Para wisatawan yang berkunjung di pulau bali sendiri tak hanya menikmati wisata alamnya yang sangat indah akan tetapi juga menikmati kulinernya, oleh-oleh, dan keindahan sovenir pernak pernik khas balinya. Wisatawan juga menginap di hotel-hotel yang ada disana dimana itu berdampak bagi perekonomian.
Berkat adanya para wisatawan juga membantu umkm lokal untuk berkembang. Banyak sekali para pedagang kecil yang berada di tempat-tempat wisata untuk menjajakan dagangannya kepada wisatawan yang berada di lokasi tersebut. Mereka biasanya menjajakan kuliner seperti sate lilit, kelapa muda, dan gorengan, selain itu mereka juga menjajaka sovenir karya tangan dari masyarakat sekitar seperti gantungan kunci, baju barong, serta pernak pernik dari kerang selain menjual langsung ke wisatawan mereka juga menjual di pasar seni yang dimana banyak sekali wisatawan yang berkunjung disana. Dampak umkm yang berkembang ikut dirasakan masyarakat dimana banyak sekali lapangan kerja yang dihasilkan bagi masyarakat sekitar maupun pendatang yang bekerja di bali.
Penginapan dan restoran juga berdampak terhadap perekonomian bali. Banyak sekali hotel hotel dari yang biasa saja hingga berbintang. Pajak dari hotel membuat pendapatan daerah bertambah. Selain itu banyaknya Restoran yang berada di bali juga ikut membantu perekonomian. banyak sekali wisatawan yang berkunjung di restoran tersebut selain berdampak terhadap keuntungan resto tersebut akan tetapi juga bagi pendapatan daerah. Banyaknya hotel dan restoran juga berdampak bagi para masyarakat dan pendatang yang mencari pekerjaan di bali.
Para wisatawan juga tidak terpaku pada pusat kota mereka juga menyebar berkunjung ke kota atau kabupaten selain pusat kota beberapa wisata yang di luar kota denpasar juga tak kalah bagus seperti bedugul, tanah lot, kintamani, lovina, pandawa beach dan uluwatu. Kita ambil contoh kawasan bedugul yang menyuguhkan keindahan alam danaunya cuacanya yang sejuk menjadikannya primadona selain pantai kuta. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung di bedugul ikut membantu umkm kecil seperti para pedagang buah yang berada di tepi jalan. Begitu pula kawasan kintamani bali dengan wisata gunung batur dimana disana banyak kafe-kafe disana yang menjadikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Di Tanah lot juga banyak sekali fotografer kecil- kecil yang menawarkan jasa pemotretan kepada wisatawan menjadikannya ladang penghasilan masyarakat. Dan yang paling jauh dari pusat kota juga ikut terdampak khususnya kawasan lovina dimana para wisatawan berkunjung disana untuk melihat lumba lumba berenang di pagi hari dimana secara tidak langsung ikut andil dalam memajukan perekonomian warga sekitar yang menyewakan perahu atau mengantarkan mereka melihat lumba lumba di tengah laut biasanya mereka mematok tarif antara 125.000 sampai 150.000 per orang  selain itu mereka juga biasanya bersnorkeling disana. Selain di lovina mereka juga ke taman nasional bali barat untuk menikmati keindahan hutan lindung dan satwa liarnya seperti jalak bali, Rusa, dan monyet. Disana mereka juga bisa snorkeling di menjangan yang menawarkan keindahaan terumbu karangnya. Selain di pusat kota yang terdampak perekonomiannya, kota kota paling jauh dari pusat kota juga terdampak atas kunjungan wisatawannya terhadap perekonomiannya.
Akan tetapi ada beberapa tantangan yang terjadi akhir-akhir ini dimana seperti yang kita tahu Covid-19 yang pernah melanda di Indonesia juga berdampak pada kunjungan wisatawan yang ada di pulau bali terutamanya Kota Denpasar, jadinya kunjungan wisatawan menurun dikarenakan Covid-19. Selain itu akhir-akhir ini jumlah wisatawan di bali menurun mereka lebih memilih daerah lain selain bali yang dinilai mereka sudah terlalu padat dan menjadikan bali hanya sebagai tempat transit atau mereka berkunjung negara lain yang menurut mereka lebih indah. Selain itu banyak sekali kejadian atau kasus yang menurut wisatawan cukup membahayakan menjadikan mereka takut untuk berkunjung atau datang. Selain itu kurang nya branding atau promosi juga menjadikannya kalah saing dari daerah atau negara lainnya.Â
Jadi Wisata dan UMKM juga ikut berdampak pada perekonomian kota Denpasar dan sekitarnya. Mulai dari pedagang kecil di kawasan wisata hingga para pengusaha besar yang membuka peluang masyarakat dan pendatang untuk bekerja di sana. Akan tetapi tantangan yang di hadapi akhir-akhir ini menjadikan perekonomian sedikit terdampak. Oleh karena itu diperlukan branding atau promosi untuk  kedepannya agar wisata dan umkm pulau bali terutamanya kota Denpasar tetap berjalan dan berkembang sebagai mana mestinya. Mungkin bisa menggaet influenser untuk mempromosikan wisatanya dan mungkin infrastruktur penunjang seperti shuttle bus di perbanyak menuju sektor wisata agar memudahkan masyarakat dan wisatawan memobilisasi serta merasakan dampaknnya terhadap perkembangan infrastruktur dan perekonmiannyaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI