Mohon tunggu...
Lingga Kamal Atha
Lingga Kamal Atha Mohon Tunggu... Mahasiswa - jalani aja dulu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030131

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kecanduan Game Online

16 Mei 2021   19:13 Diperbarui: 16 Mei 2021   19:23 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber google sains.kompas.com

Jaman sekarang siapa sih yang ga kenal Game Online apalagi waktu pandemi-pandemi gini. Bermain game online di waktu-waktu yang membosankan atau senggang pastinya sangat menyenangkan. Namun tahukah Anda bahwa game online juga dapat berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental kita? Dalam situs resmi Kementerian Kesehatan RI disebutkan bahwa game online tidak hanya menimbulkan kecanduan, tetapi juga menimbulkan berbagai ketidaknyamanan fisik, serta perubahan struktur dan fungsi otak.

Salah satu efek dari bermain game online secara belebihan adalah "kecanduan", fenomena yang dikenal sebagai gangguan bermain game. Ketika seseorang mengalami gangguan permainan, sistem saraf mengalami perubahan fungsional dan struktural, terutama pada sistem yang mengatur kesenangan, pembelajaran, dan motivasi. Fakta membuktikan bahwa perubahan otak pecandu game online sama saja dengan kecanduan lainnya.

Penelitian Psychology Today menunjukkan bahwa ketika seseorang memainkan video game, jalur di otak depan, khususnya neurotransmitter yang menghasilkan dopamin, menjadi aktif. Nah, reaksi ini sama dengan orang yang menggunakan narkoba seperti heroin. Di antara pecandu game online, dopamin mereka meningkat tiga kali lipat. Pada pengguna heroin, kokain atau amfetamin, peningkatan dopamin terjadi sekitar 10 kali lipat.

Fakta membuktikan bahwa kecanduan game online dapat mempengaruhi otak bahkan menyebabkan perubahan di berbagai bagian otak. Para ilmuwan baru-baru ini mengumpulkan dan merangkum hasil dari 116 studi ilmiah tentang bagaimana video game memengaruhi otak dan perilaku manusia. Penemuan yang dipublikasikan di Frontiers in Human Neuroscience ini mengungkapkan bahwa bermain video game tidak hanya mengubah kinerja otak, tetapi juga mengubah strukturnya.

Penelitian menunjukkan bahwa pemain video game lebih memperhatikan jenis perhatian tertentu (seperti perhatian terus menerus dan perhatian selektif). Penemuan ini terbukti jelas Dibandingkan dengan orang yang tidak bermain game, area otak pemain yang berhubungan dengan perhatian meningkat.

Bermain video game meningkatkan ukuran dan kemampuan bagian otak yang bertanggung jawab atas keterampilan visuospasial, yaitu kemampuan seseorang untuk mengenali hubungan visual dan spasial objek. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang bermain game dalam waktu lama memiliki hipokampus kanan yang membesar.

Berbagai Gejala Kecanduan Bermain Game

Berikut ini beberapa gejala akibat telah kecanduan game online

Memiliki keinginan bermain game setiap waktu

  • Merasa murung, stres, atau marah ketika tidak bisa bermain game
  • Memerlukan lebih banyak waktu untuk bermain agar merasa lebih baik
  • Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game tanpa menjalani aktivitas lain, seperti makan, mandi, belajar, atau bekerja
  • Mengalami masalah di rumah, sekolah, atau kantor terkait kebiasaan bermain game
  • Memiliki kebiasaan berbohong kepada orang lain karena dorongan untuk selalu bermain game
  • Menghamburkan uang untuk membeli game

Tidak hanya bermacam indikasi psikologis di atas, orang yang kecanduan permainan online pula dapat hadapi gejala fisik, semacam gampang letih, sakit kepala ataupun sakit kepala sebelah, perih punggung, serta mata berkunang- kunang.

Pada permasalahan yang telah parah, pecandu permainan online apalagi dapat hadapi kendala pada saraf tangan sebab sangat kerap bermain permainan dalam waktu lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun