Mohon tunggu...
Linda Dayanti
Linda Dayanti Mohon Tunggu... Penulis - berita terkini

penulis berita terbaru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkenalkan, Melestarikan Bahasa Gayo Agar Tidak Punah dan Selalu Dibudayakan

21 Januari 2021   13:01 Diperbarui: 21 Januari 2021   13:06 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suku Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Berdasarkan sensus 2010 jumlah suku Gayo yang mendiami provinsi Aceh mencapai 336.856 jiwa. Wilayah tradisional suku Gayo meliputi kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues. Selain itu suku Gayo juga mendiami sebagian wilayah di Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.

Bahasa adalah salah satu bukti dari salah satu Negara dan yang mana di dalam Negara tersebut adalah bagian yang terpenting di dalam Negara Negara nya.yang mana bahasa sangatlah berperan di dalam suatu Negara.bahasa kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik. Bahasa lisan dan bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk membentuk frasa dan penyebutan.

Dan di dalam Negara tersebut tentunya memiliki bahasa yang beragam dan tentunya di Indonesia juga pastinya memiliki bahasa yang sangat beragam.dan bagaiman kita melaksanakan nya dengan baik dan benar agar tidak punah dan hilang dengan cepatnya dan mudah nya dan dengan melestarikan bahasa masyarakat bisa memenuhi dengan baik bagaimana kita memenuhi keinginan kita di dalam mempelajari bahasa yang baik dan benar.

Dan disini kita akan memepelajari bahasa dengan baik dan benar agar bahasa kita tidak musnah dengan begitu cepat nya.disini kita akan membahas tentang bagaimana bahasa gayo yang baik dan benar.bahasa yang harus kita pelajari dengan bagaimana kita melestarikan bahasa yang baik dan agar tidak punah.

Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa yang ada di Nusantara. Keberadaan bahasa ini sama tuanya dengan keberadaan orang Gayo "urang Gayo" itu sendiri di Indonesia. Sementara orang Gayo "urang Gayo" merupakan suku asli yang mendiami Aceh. Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa daerah yang terdapat di Aceh. Bahasa ini digunakan oleh masyarakat yang mendiami Aceh Tengah, Bener Meriah, Blang Kejeren di Gayo Lues, sebagian Masyarakat Aceh Tenggara, masyarakat Lokop di Aceh Timur, serta masyarakat Tanah Jambo Aye Aceh Utara dan Tamiang Hulu.

Karena bahasa Gayo memiliki kedudukan seperti yang disebutkan di atas dan juga merupakan bagian dari kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, kegiatan inventarisasi, pembinaan, pemeliharaan, dan pengembangan bahasa ini perlu dilakukan untuk mendukung bahasa Indonesia dan budaya Indonesia. Bahasa Gayo juga memiliki kekhasan yang tentu saja berbeda dengan bahasa rumpun Melayu Polinesia lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat pada berbagai segi, misalnya penekanan kata, penggunaan kata, tingkat-tingkat bahasa seperti yang terdapat dalam bahasa Jawa.

Bagaimana kita melestarikan nya dengan baik itu kita harus menggunakannya sestiap hari agar tidak punah dan tidak hilang dengan begitunya.dengan begiru apabila kita sering-sering dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar di dakam bahasa gayo mungkin akan selalu dengan begitu bahasa yang kita lestarikan dengan baik dan benar akan membuat bahasa gayo kita lebih indah untuk digunakan.

Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat komunikasi. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), tetapi perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai bahasa pengantar terutama pada periode awal penyebaran Islam dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada saman, didong dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota Takengon sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan budaya bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan

penulis : linda dayanti seorang mahasiswi IAIN takengon semester v yang mana memnuat artikel dari study sociolinguistik dimana pembuattan artikel ini dibebuat untuk memenuhi tugas dari Mr.hasyimsyah batubara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun