Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stop Ucapan Sederhana Sehari-hari yang Rasis

1 Juni 2020   09:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   09:19 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata rasis mungkin sudah tidak asing lagi. Tetapi kadang ada yang belum paham benar, apa itu rasis. Rasis merupakan suatu pemahaman yang menganggap bahwa ras atau suku tertentu lebih baik atas ras atau suku yang lainnya. 

Dengan kata lain, semua tindakan atau pemikiran yang sifatnya melecehkan ras, etnis, agama atau suku lain bisa digolongkan sebagai tindakan rasis. 

Nah, sudah tahu kan apa itu rasis? Yakin tidak pernah melakukannya? Jika pernah, stop rasis ya! Mari kita simak beberapa ucapan sehari-hari yang mengandung rasis berikut ini:

1. Bunda pelit, kayak Cina! 

Mungkin ucapan tersebut sudah sering kita dengar. Gaya hidup hemat dan bersahaja kadang dihubungkan dengan keturunan Cina yang tinggal di Indonesia. Padahal, menurut saya sifat pelit keturunan Cina yang tinggal di Indonesia tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Tergantung sifat individu seseorang. 

Jadi, stop ucapan di atas ya!

2. Pantesan kamu keras, orang Batak! 

Orang yang berasal dari Sumatera Utara, relatif tegas dengan intonasi bicara yang tinggi. Tetapi jika kamu melabeli seseorang yang bersikap keras dan berintonasi bicara yang tinggi dengan perangai "Orang Batak", secara tidak sadar kamu telah melabeli suku tersebut sebagai suku yang kasar. 

Stop, itu tindakan rasis!

3. Iya, aku tahu kamu orang Jawa. Kelihatan kok, kamu lelet. 

Setiap suku memiliki ciri khas tertentu yang membedakan dari suku lainnya. Tetapi, setiap manusia dari suku-suku tersebut adalah individu yang unik dengan beragam kepribadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun