Mohon tunggu...
Lina Maudina
Lina Maudina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perceraian Orang Tua Berpengaruh terhadap Hasil Belajar Anak

23 April 2018   08:01 Diperbarui: 23 April 2018   10:00 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya kita semua ingin memiliki keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Kenyataanya masih banyak sekali keluarga yang mengalami konflik-konflik kecil hingga konflik yang besar yaitu berujung pada perceraian. Perceraian adalah masalah yang sudah tidak asing lagi di indonesia bahkan sudah memasyarakat. 

setiap perceraian pasti akan selalu ada korban perceraian yaitu anak sendiri. akibat keegoisan kedua orngtua anaklah yang akan menjadi korban. Anak merasa orangtua sudah tidak menyayanginya lagi dengan meninggalkan si anak hanya dengan salah satu orngtuanya saja. ibu atau dengan ayahnya.

"perkara hal yang dibenci ALLAH SWT adalah talak (cerai) -(al hadist)"

seperti apa yang sedang dialami oleh bapak Iyan, (20 april 2018 sawangan,depok). bahwa dia sangat terpukul apa yang terjadi dengan keluarga intinya yang dibangun selama 14 tahun dan harus berakhir ditahun 2017. memiliki tiga orang anak laki-laki hasil buah cinta mereka. ibu anak-anak mereka meninggalkan anak-anaknya tanpa memikirkan perasaan si anak. konflik yang terjadi dengan alasan ekonomi, "ujarnya.

Tidak hanya menjadi kurang pergaulan, anak korban perceraian akan mengalami penurunan nilai akademik, penurunan prestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah, berusaha  dalam kegelisahan, kesepian, ketidakpercayaan diri, dan kesedihan yang berlarut-larut. (sumber; http://dunia-konseling.blogspot.co.id/2014/05/bab-i-pendahuluan-a_9.html)


seperti itulah apa yang dialami anak-anak akibat perceraian. bahkan bisa lebih seperti apa yang diterangkan oleh bapak iyan . anaknya yang pertama hampir meminum cairan obat nyamuk karena tidak bisa menerima keadaan seperti ini, anak yang kedua nilainya sangat menurun dan menjadi emosian,  dan anak yang ketiga tidak mau bersekolah bahkan sangat malas untuk belajar. perilaku seperti ini tidak pernah ada sebelum keluarganya baik-baik saja.

bahkan dapat dipastikan perceraian sangat berpengaruh kepada hasil belajar anak, bahkan tidak hanya hasil belajar tetapi juga bisa merubah karakter anak menjadi pemarah,kasar dan mudah menyerah. 

Dari Ibnu Umar bahwa Nabi saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin  dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya dan imam  adalah pemimpin dan orang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan  wanita adalah penanggung jawab atas rumah suami dan anaknya. Dan,  setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta  pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (H.R. Bukhari)

sebelum anda menentukan keputusan untuk bercerai cobalah untuk memikirkan keadaan si anak nantinya. banyak sekali kasus kenakalan remaja dan putus sekolah  yang memiliki latar belakang broken home. sejatinya, perilaku anak terlihat dari sisi keluarganya. ciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang agar anak dapat berkembang dengan baik, maupun rohani dan jasmaninya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun