Mohon tunggu...
Lina Astuti
Lina Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Everyday is a gift.

Senang berproses.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Terakhir Bisa Jadi adalah yang Pertama

10 September 2015   12:53 Diperbarui: 10 September 2015   13:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seringkali manusia menamakan anaknya dengan inisial A agar selalu menjadi yang pertama, tetapi mereka mengharapkan keturunan mereka lebih baik lagi. Bagaimana dengan inisial Z? Menurut saya inisial ini adalah yang terbaik karena dia sudah melihat contoh dari temannya yang berinisial A-Y, jadi besar kemungkinannya dia menjadi yang pertama dan terbaik.

Bagaimana dengan keadaan generasi manusia pertama, pertengahan, dan terakhir. Sama halnya dengan perumpamaan inisial tadi, besar kemungkinannya generasi terakhirlah yang terbaik walaupun di dalam sebuah kitab suci disebutkan bahwa azab yang akan ditanggung keturunan adalah berkali lipat dari pendahulunya. Tetapi saya lebih setuju jika azab terbesar ditimpakan ke manusia generasi pertengahan, karena seharusnya generasi ini menjadi generasi penengah, sudah mendapat petunjuk dari generasi sebelumnya dan seharusnya sadar bahwa ia akan menjadi contoh bagi generasi selanjutnya.

Cukup sekian dan terima kasih bagi yang telah bersedia membacanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun