Mohon tunggu...
Lina Kurniawati
Lina Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Pendidikan Agama

17 November 2021   23:07 Diperbarui: 17 November 2021   23:17 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara Indonesia merupakan negara yang majemuk. Kemajemukan atau keanekaragaman itu bisa kita lihat mulai dari perbedaan ras, suku, agama, budaya dan masih banyak perbedaan yang lainnya.

Dengan demikian, kita akan lebih mengenal dan mengetahui bahwasannya masyarakat yang ada di Indonesia tidak hanya berasal dari suku yang sama melainkan banyak keanekaragaman yang kita temukan. Dari Pulau Sabang sampai Merauke semua masyarakat pasti memiliki kebudayaan yang berbeda beda, maka perbedaan tersebut jika kita satukan mungkin akan memunculkan terjadinya sebuah konflik yang bisa saja membuat bangsa kita menjadi hancur dan terpecah belah. Untuk itu, agar supaya menjadi bangsa yang utuh, saling menghargai sesama maka dibutuhkan suatu paham akan pluralisme dan multikulturalisme dalam bangsa ini.

Dengan adanya pluralisme dan multikulturalisme  menjadikan kita menjadi bangsa yang satu, saling menghargai perbedaan, menjunjung tinggi rasa toleransi antar sesama seperti yang terdapat dalam semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu kesatuan.

Dengan begitu, pluralisme menerima dan menghargai adanya perbedaan budaya tetapi tidak ingin mempelajari budaya tersebut. Untuk masalah pluralisme biasanya berkaitan dengan keagamaan. Sedangkan multikulturalisme berkaitan dengan kebudayaan di mana menerima segala perbedaan dan berkeinginan untuk mempelajari budaya lain dengan tujuan dan harapan agat tidak menimbulkan konflik. Sehingga negara akan bersatu dan damai.

Pluralisme merupakan salah satu ciri dari multikulturalisme. Selain itu juga terdapat ciri berupa mengembangkan rasa kebangsaan untuk mempertahankan semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka tunggal Ika yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu kesatuan. Karena pluralisme merupakan bagian dari multikultural yang bisa diartikan sebagai menerima perbedaan.

Sebuah konsep dari multikulturalisme untuk membangun kekuatan sebuah bangsa terdiri dari suku, ras, agama, budaya dan lain lain dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut. Untuk itu terdapat hubungan yang erat dalam pembentukan masyarakat yang berlandaskan semboyan bangsa Indonesia untuk mewujudkan kebudayaan nasional menjadi satu kesatuan bagi bangsa Indonesia. Meskipun dalam kenyataannya masih banyak tantangan dan hambatan yang mengahlangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat yang harus dihadapi.

Konsep ini mengandung makna yang sangat luar bisa baik secara eksplisit maupun implisit. Secara eksplisit, semboyan ini mampu menunjukkan akan keanekaragaman bangsa kita yaitu bangsa yang multicultural, akan tetapi bersatu dalam kesatuan yang kuat dan kokoh. Sedangakan secara implisit semboyan ini juga mampu memberikan dorongan moral dan spiritual kepada bangsa indonesia, khususnya pada masa pasca kemerdekaan yang senantiasa bersatu melawan penjajah. Walaupun berasal dari suku, agama dan bahasa yang berbeda beda. Selain itu peritiwa sumpah pemuda juga merupakan suatu peristiwa yang membawa kita akan kesadaran bahwa perbedaan ini dimaksudkan untuk membina persatuan dan kesatuan dalam menghadapi sekutu yang dikenal sebagai cikal bakal munculnya pengetahuan kebangsaan Indonesia.

Multikulturalisme ini juga dijunjung tinggi pada saat persiapan kemerdekaan, antara lain dalam sidang BPUPKI. Para pendiri negara ini sangat menghargai pluralisme, perbedaan (multikulturalisme) baik dalam konteks sosial maupun politik. Bahkan pencoretan "tujuh kata" dalam Piagam Jakarta pun dapat dipahami dalam konteks menghargai sebuah multikulturalisme dalam arti yang luas.

Terdapat tiga pilar utama untuk menuju masyarakat multikultural yaitu adanya kebijakan public yang adil dan mampu mengantisipasi dampak negative yang ditimbulkan, para pemimpin yang berpengetahuan luas dan mengedepankan agama, dan dengan adanya masyarakat yang berpendidikan dalam bersikap mengenai keberagaman.

Multikulturalisme yang terdapat di Indonesia merupakan sebuah akibat dari kondisi sosio-kultural ataupun geografis yang sangat beragam. Di mana dalam kondisi geografis tersebut, Indonesia memiliki banyak pulau yang pastinya sudah di huni oleh masyarakat setempat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah suatu kebudayaan yang beraneka ragam dan sangat banyak.

Istilah pluralisme agama berupaya untuk meningkatkan kerukunan umat dalam beragama agar dapat hidup bersama antar agama yang lain. Ada beberapa cara yang dilakukan Lembaga Pendidikan untuk menginternalisasikan nilai nilai pluralisme dan multikultursalisme dalam pendidikan keagamaan dengan tujuan agar tercipta kerukunan antar umat beragama, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Mengembangkan rasionalisme pengelolaan lembaga Pendidikan dalam melaksanakan program atau pembuatan kurikulum
  • Membuka kerja sama dengan mereka yang sebelumnya dianggap sebagai saingan mereka
  • Membuat ajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
  • Memberikan peran yang lebih luas kepada mereka yang masih awam dalam masalah agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun